BPBD Ingatkan Waspada Banjir di Tiga Wilayah Jakarta

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Seorang anak memasuki rumahnya yang terendam banjir di kawasan Cilandak, Jakarta, Ahad (7/1/2024) malam. Banjir yang menggenangi permukiman warga tersebut disebabkan oleh tingginya curah hujan. Data BPBD, setidaknya 7 Kelurahan dan 18 RT di Cilandak terendam banjir.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengingatkan warga di tiga wilayah Jakarta yang berpotensi banjir per 11 Januari 2024 agar meningkatkan kewaspadaan. “Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur masuk dalam kategori waspada maka perlu diantisipasi potensi banjir,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji, Kamis (11/1/2024).

ADVERTISEMENTS

Isnawa merinci wilayah Jakarta Barat meliputi Kecamatan Kalideres dan Cengkareng. Di Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, dan Pasar Minggu. Serta Kecamatan Ciracas, Cipayung, dan Jatinegara untuk Jakarta Timur.

Peringatan itu berasal dari analisa prediksi berdasarkan dampak  (impact based forecast) yang dihimpun dari BMKG, Satgas Banjir (PUPR), dan Inarisk (BNPB). Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem, salah satunya mengecek melalui situs pemantau banjir.

“Informasi banjir terkini dapat dipantau melalui situs https://pantaubanjir.jakarta.go.id/peta-banjir-berbasiskan-rt,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS

BPBD DKI mengimbau masyarakat apabila menemukan atau mengalami keadaan darurat dapat menghubungi pusat bantuan (call center) Jakarta Siaga di pesawat 112. BPBD DKI Jakarta turut menyiagakan 267 petugas yang telah dibekali keahlian untuk mengevakuasi warga dalam keadaan darurat dan terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta.

ADVERTISEMENTS

BPBD DKI Jakarta juga menyampaikan sebanyak 16 kecamatan di Jakarta masuk dalam zona berpotensi rawan longsor pada Januari 2024. “Prakiraan wilayah potensi gerakan tanah itu disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diterbitkan BMKG,” kata Isnawa.

Isnawa menyebutkan 16 kecamatan tersebut tersebar di wilayah Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Berdasarkan data BPBD DKI yang dihimpun dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa wilayah yang rawan longsor itu berada di zona menengah.

ADVERTISEMENTS

sumber : Antara

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version