Sabtu, 04/05/2024 - 15:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Sosok Baliah Pengemis Viral di Bogor Terungkap, Bukan Orang Kaya tapi Suka Berbagi

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH  – Wanita paruh baya itu bernama Baliah, warga Desa Ciasihan, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor belakangan ini menjadi sorotan karena mengemis dengan cara tidak biasa.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Ia mengemis membawa baskom sambil mengucapkan ‘a kasian a dan teh kasian teh’ dengan intonasi nada yang membuat terngiang-ngiang di kawasan wisata Gunung Bunder, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Setelah viral, Tibun Bogor menyambangi rumah Baliah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Banyak netizen curiga bahwa Baliah sebenarnya adalah pengemis kaya namun faktanya tidak demikian.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Diketahui rumah Baliah berada di dalam gang sempit berada di belakang kantor Desa Ciasihan dengan luas tidak sampai 100 meter.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Cat depan rumahnya pun sudah nampak lusuh dan warnanya tak beraturan, tembok rumahnya berwarna ungu, namun tidak semua rata dengan warna senada.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Terlihat cat berwarna ungu itu tidak menutup semua dinding depan rumahnya sehingga masih terlihat cat warna hijau yang merupakan warna rumahnya sebelumnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Bagian dalam rumahnya berwarna hijau dengan berlantaikan keramik berwarna putih.

Konstruksi bangunnya menggunakan material bata kuning, hal itu terlihat dari dinding samping rumahnya yang tidak ditutup oleh plester.

Ya, Baliah memang merupakan keluarga dengan kategori kurang mampu dan menjadi tulang punggung bagi keluarga kecilnya agar terus bisa hidup.

Berita Lainnya:
Pakar Gizi Sarankan Masyarakat Seimbangkan Konsumsi Opor Dengan Serat

Suaminya yang diketahui bernama Ropik memiliki kekurangan yakni tidak bisa berbicara alias tunarungu yang bekerja serabutan.

Sementara itu, ia juga harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan anak laki-laki semata wayanngnya yang duduk dibangku kelas 5 sekolah dasar.

Baliah pun tidak seperti manusia normal pada umumnya yang mudah dalam berkomunikasi.

Ia memiliki sedikit gangguan kesehatan mental sehingga setiap ucapannya harus dipahami dengan seksama. Hal itu diakui pula oleh orang-orang di sekitarnya.

Walaupun Baliah dan keluarga sendiri merupakan keluarga yang serba kekurangan, namun ia tidak lupa untuk berbagi.

Baliah sendiri gangguan mental sehingga sulit untuk berkomunikasi layaknya orang normal.

Sang suami yang diketahui bernama Ropik memiliki kekurangan yakni tidak bisa berbicara alias tunarungu.

Ketua RT setempat, Agus menyebut Baliah mendapat makanan lebih kerap dibagikan kepada tetangganya.

“Kalo pulang-pulang kadang ada yang ngasih kerupuk dibawa dibagi-bagi ke sini,” ungkapnya.

Kebaikan Baliah juga diakui oleh para tetangganya.

Meski Baliah mengemis untuk memenuhi kebutuhannya akan tetapi ia tidak lupa untuk berbagi dengan tetangganya.

“Suka ngasih ke anak-anak gitu Rp 2 ribu, kalau belanja ke pasar beli buah banyak bagi-bagi ke tetangga, baik orangnya mah,” ungkap salah satu tetangga Baliah saat berbincang dengan TribunnewsBogor.com.

Bukan Pengemis Kaya

Diketahui setiap mengemis, Baliah selalu membawa tas hitam yang dicurigai berisi uang.

Berita Lainnya:
Pergi Mudik, Ibu Hamil Perlu Ganti Posisi Duduk Dua Jam Sekali

Tapi saat ditunjukan pada tim TribunnewsBogor.com, isi tas pengemis a kasian a bukanlah uang tetapi berisi botol bekas air mineral, karung, payung sampai piring.

Baliah juga memasukkan baskon tempatnya meminta uang ke dalam tas hitam itu.

Dengan keterbatasan fisiknya, Baliah bercerita ia mengemis di kawasan curug Bogor hanya akhir pekan.

Dalam sehari, Baliah mengumpulkan uang Rp 100 ribu.

“Gak cukup,” aku Baliah.

Betapa tidak, dari Rp 100 ribu itu Baliah masih harus membaginya lagi yakni mulai dari bayar ojek bolak-balik Rp 70 ribu, jajan anak Rp 10 ribu, voucer WiFi Rp 4 ribu dan sisanya Rp 16 ribu biasanya dipakai Baliah untuk beli beras.

“Gak kebagian ini mah,” katanya dengan ucapan yang tidak mudah dipahami.

Baliah viral usai seorang pria bernama Sendi merekam video viral pengemis di kawasan Curug, Kabupaten Bogor.

Dalam video tersebut Sendi mengikuti ucapan sang pengemis yang ikonik.

“A kasian a,” ujar sang wanita tua.

Sembari memberikan recehan ke sang pengemis, Sendi pun mengikuti irama wanita tua itu seraya bernyanyi.

Sendi berujar ‘a kasian a’ sambil meletakkan uang koin di baskom yang dibawa sang pengemis.

Gara-gara rekaman yang dibagikan Sendi di akun Instagramnya @sendisultanke4, pengemis tersebut viral dan berjuluk ‘a kasian a’, sosok pengemis tersebut diburu.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi