Selasa, 07/05/2024 - 03:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Penguin Putih Langka Terlihat di Antartika

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Para ilmuwan menemukan penguin yang hampir seluruhnya berwarna putih di antara koloni penguin hitam-putih dengan paruh oranye terang di Antartika. Warna yang berbeda ditengarai akibat kondisi langka yang membuat satwa tersebut lebih rentan terhadap bahaya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Dikutip dari laman CBR, Selasa (16/1/2024), penguin betina itu termasuk dalam spesies gentoo. Biasanya, penguin gentoo memiliki paruh berwarna oranye kemerahan cerah dan kepala berwarna hitam dengan bercak putih di sekitar mata.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Para peneliti di pangkalan González Videla Antartika melihat penguin berwarna putih itu pada 4 Januari 2024. Dokter hewan Diego Penaloza menjelaskan, kurangnya warna pada penguin itu disebabkan oleh mutasi genetik yang dikenal sebagai leucism.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Meskipun pigmentasi ada, namun tidak terjadi pada keseluruhan spesimen,” kata Penaleza. Kasus mutasi serupa juga terjadi pada spesies lain, seperti jerapah, aligator, paus, dan bison. Namun, kondisi itu berbeda dengan albinisme yang memengaruhi seluruh produksi melanin. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
267 Rumah Rusak Terdampak Gempa di Garut

Penaleza mengatakan, leucisme hanya memiliki efek parsial dan tidak memengaruhi sel pigmen di mata. Kondisi itu umumnya tidak berbahaya bagi fungsi tubuh, namun tetap membuat penguin rentan, sebab memudahkan predator untuk memburunya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menurut Penaloza, hal itu juga yang membuat penguin putih jarang ditemukan. “Karena selain merupakan gen resesif yang kasusnya jarang terjadi, mereka juga merupakan hewan yang sangat rentan dalam kasus penguin, untuk lebih mudah dimakan oleh predator,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Program Antartika Australia menginformasikan bahwa penguin gentoo adalah spesies penguin berukuran terbesar ketiga yang masih hidup, dengan ukuran dewasa berkisar antara 4,9 hingga 7,9 kilogram. Sebagai perbandingan, penguin kaisar (spesies penguin terbesar yang masih hidup), bisa mencapai tinggi 1,2 meter dan berat lebih dari 39,9 kilogram.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Robek Atap Rumah Tembus Dua Lantai, NASA Konfirmasi Itu Sampah Luar Angkasanya

Meskipun gentoo termasuk yang cukup besar dalam ukuran fisik, tidak demikian dengan populasinya. Gentoo erupakan salah satu spesies penguin Antartika yang jumlahnya paling sedikit, dengan sekitar 300 ribu pasangan saja yang berkembang biak. 

Berdasarkan data British Antarctic Survey, jenis penguin gentoo juga dikenal memiliki salah satu ekor yang “paling menonjol” dari semua spesies penguin. Ada bagian ekornya yang bergerak menyapu dari sisi ke sisi setiap kali hewan tersebut berjalan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi