Rabu, 01/05/2024 - 04:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Data-Data yang Mahfud Singgung, dari Impor Hingga Deforestasi

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md tercatat cukup sering menyinggung soal “impor” dalam pangan, pentingnya “keterbukaan informasi” serta “data” dalam debat keempat Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 di Balai Sidang Jakarta (JCC), Ahad (21/1/2024).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Sepanjang debat, ANTARA mencatat Mahfud mengucapkan kata “impor” setidaknya sebanyak delapan kali di debat kali ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Adapun “impor” paling banyak ia singgung pada segmen dimana ia dan calon presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, saling memberikan pertanyaan dan tanggapan satu sama lain.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Sekarang faktanya per hari ini, catatan datanya harus dibaca impor kedelai 2 juta ton, susu 280 juta ton, gula pasir 4 juta ton, beras 2,8 juta ton, daging sapi 160 juta ton,” kata Mahfud saat menanggapi Gibran.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Permintaan Kopi Indonesia Meningkat di Korea Selatan, Peluang Ekspor Makin Besar

Lebih lanjut, sesuai dengan tema debat keempat yang meliputi energi, sumber daya alam (SDA), pangan, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat, Mahfud juga cukup sering menyebutkan kata “petani” dan “data” sebanyak tujuh kali.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pria yang juga merupakan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) tersebut menilai “data” merupakan salah satu basis penting dalam pengambilan kebijakan.

Selain itu, data juga ia sebut saat membahas soal impor bahan pangan, kepemilikan lahan, jumlah petani, hingga konflik agraria yang telah terjadi di Indonesia.

Yang menarik dari enam kata/subtema tersebut, “ekonomi hijau” banyak Mahfud sebutkan ketika lagi-lagi menanggapi pertanyaan dari cawapres nomor urut dua, mengenai inflasi hijau (greenflation), yang merupakan istilah soal kenaikan harga bahan baku dan energi sebagai bagian dari transisi menuju penggunaan energi ramah lingkungan.

Berita Lainnya:
Kemenperin Siapkan Insentif Amankan Industri dari Dampak Geopolitik

Lebih lanjut, ada pula “mafia”, “redistribusi tanah”, “reforma agraria”, “ekonomi sirkuler”, “keterbukaan informasi agraria”, dan “deforestasi” yang ia ucapkan sebanyak masing-masing tiga kali dalam debat kali ini.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu menyatakan bahwa deforestasi di Indonesia mencapai 12,85 juta hektare dalam 10 tahun terakhir yang mana lebih luas dibandingkan negara Korea Selatan.

“Data 10 tahun terjadi deforrestasi 12,85 juta ha. itu lebih luas dari Korsel dan 23 kali luasnya Pulau Madura di mana saya tinggal. ini deforestrasi dalam 10 tahun terakhir,” katanya.

Menutup rangkaian debat, Mahfud menyanyikan penggalan lagu dari Ebiet G. Ade berjudul “Berita kepada Kawan”, yang turut dirayakan oleh warganet setelah acara debat yang berlangsung selama 2,5 jam tersebut.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi