Kamis, 02/05/2024 - 06:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Badan Energi Atom Internasional Ingatkan Situasi di PLTN Zaporizhzhia Sangat Rentan

ADVERTISEMENTS

Foto dokumentasi Unit pembangkit listrik di PLTN Zaporizhzhia di kota Enerhodar, di selatan Ukraina, pada 12 Juni 2008. Ukraina mengonfirmasikan PLTN terbesar di Eropa itu telah diserang oleh Rusia pada Jumat (4/3/2022) dini hari.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WASHINGTON — Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi memberikan peringatan mengenai situasi yang sangat rentan di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia. Saat ini, PLTN di Ukraina tenggara itu dikuasai Rusia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Situasi keselamatan dan keamanan nuklir di PLTN Zaporizhzhia, khususnya, masih sangat rentan,” kata Grossi pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada Kamis (25/1/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rusia: AS Adalah Alasan DK PBB tak Dapat Hentikan Konflik Iran-Israel  
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Zaporizhzhia yang merupakan pembangkit listrik terbesar di Eropa. PLTN yang termasuk 10 terbesar dunia itu telah dikuasai Rusia sesaat setelah dimulainya perang pada 24 Februari 2022.

ADVERTISEMENTS

Grossi mengatakan, keenam reaktor pembangkit telah ditutup sejak pertengahan 2022. Sebanyak lima di antaranya dalam keadaan dingin dan satu dalam keadaan panas.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ke Ukraina

“Namun, potensi bahaya dari kecelakaan nuklir besar masih sangat nyata,” ujarnya.

Pembangkit tersebut beroperasi dengan jumlah staf yang dikurangi secara signifikan. Meskipun reaktornya ditutup, hal ini tidak berkelanjutan, menurut Grossi.

“Dan sekarang ada delapan kejadian ketika lokasi tersebut kehilangan seluruh listrik di luar lokasi dan harus bergantung pada generator diesel darurat, garis pertahanan terakhir terhadap kecelakaan nuklir, untuk memberikan pendinginan penting pada reaktor dan bahan bakar bekas,” kata Grossi.

sumber : Antara, Anadolu

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi