Rabu, 01/05/2024 - 00:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Kementan Antisipasi Ganoderma pada Tanaman Sawit

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Kementerian Pertanian melalui Ditjen Perkebunan melakukan sejumlah langkah guna mengantisipasi penyakit pangkal busuk batang yang disebabkan oleh ganoderma yang menyerang tanaman sawit.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjen Perkebunan, Kementan, Ardi Praptono dalam Simposium Internasional Ganoderma di Bandung, Rabu (31/1/2024), menyatakan, penyakit pangkal busuk batang yang disebabkan oleh ganoderma tersebut akan mempengaruhi tingkat produksi dan produktivitas tanaman, khususnya perkebunan sawit rakyat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Pemerintah melakukan pemantauan dan pelaporan Ganoderma di semua provinsi dengan aplikasi sistem informasi pelaporan dan rekap data organisme pengganggu tanaman (sipereda OPT) serta Informasi pengendalian OPT melalui aplikasi sistem informasi kesehatan tanaman (sinta),” kata Ardi dalam kegiatan yang dipantau secara daring dari Jakarta.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Momen Paling Diminati Belanja, Transaksi Shopee Live Meningkat 44 Kali di Waktu Sahur
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dikatakannya, perkebunan rakyat yang terkena Ganoderma mencapai 46.767 ha, paling besar di Sumut yang sudah masuk generasi ke lima, 34.000 ha. Perkebunan rakyat yang terkena tersebar di 12 provinsi yaitu Nangroe Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut dia, pertumbuhan dan perkembangan kelapa sawit masih menjajikan dan jadi tumpuan untuk menjaga perekonomian nasional terjaga apalagi ekspor pertanian didominasi oleh minyak sawit yang nilainya mencapai 34,94 miliar dolar AS atau sekitar Rp 600 triliun pada 2022. “Oleh karena itu kami mengharapkan semua pihak bersinergi untuk mengendalikan penyakit ini dan meminta masukan konkrit kepada pemerintah,” kata Ardi.

Berita Lainnya:
BRIN: Minyak Sawit Paling Memungkinkan Diolah Jadi Energi

Penyakit busuk pangkal batang yang diakibatkan ganoderma merupakan salah satu ancaman terhadap keberlanjutan sawit Indonesia. “Sering terjadi baik di perusahaan dan perkebunan rakyat , terlambat menyadari sehingga harus dieridikasi,” katanya.

Banyak upaya untuk melakukan mitigasi ganoderma seperti sanitasi, deteksi dini dan rekayasa tanaman tahan ganoderma, lanjutnya hasilnya belum memuaskan sehingga harus dilakukan berbagai upaya. Kalau semakin banyak tanaman yang terkena dan eridikasi banyak yang dilakukan maka populasi tanaman berkurang dan produksi dan produktivitas menurun.

 

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi