Jumat, 03/05/2024 - 12:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Irak dan Suriah Kompak Ingin Pasukan Amerika Serikat Hengkang dari Negara Mereka

ADVERTISEMENTS

BAGHDAD – Pemerintah Irak dan Suriah telah mengecam serangan Amerika Serikat ke wilayah mereka pada Jumat (2/2/2024) malam. Pascaserangan itu, Baghdad dan Damaskus menginginkan agar pasukan Amerika Serikat segera hengkang dari negara mereka.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Juru bicara pemerintah Irak, Bassem al-Awadi mengungkapkan, serangan Amerika Serikat pada Jumat malam menghantam wilayah Akashat dan Al-Qaim, termasuk wilayah di mana pasukan Irak ditempatkan. Serangan Amerika Serikat membunuh sedikitnya 16 orang, termasuk warga sipil, dan melukai 23 lainnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Amerika Serikat mengklaim, mereka telah menjalin koordinasi dengan otoritas Irak sebelum meluncurkan serangan. Namun al-Awadi membantah hal tersebut. Dia mengatakan, klaim Washington yang menyebutnya berkoordinasi dengan Irak sebelum melakukan serangan adalah sebuah penipuan dan distorsi fakta.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Klaim (Amerika Serikat ) tidak berdasar yang dibuat untuk menyesatkan opini publik internasional dan menghindari tanggung jawab hukum,” ujar al-Awadi, Sabtu (3/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Sunak Berjanji Naikan Anggaran Pertahanan Inggris

“Serangan udara agresif ini akan mendorong situasi keamanan di Irak dan wilayah tersebut ke jurang yang dalam,” tambah al-Awadi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dia mengutuk penggunaan wilayah Irak sebagai medan pertempuran untuk menyelesaikan masalah. Al-Awadi menyerukan agar pasukan koalisi anti-ekstremis internasional pimpinan Amerika Serikat di Irak segera keluar dari negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“(Koalisi Amerika Serikat ) telah menyimpang dari tugas yang diberikan dan memberikan mandate serta membahayakan keamanan dan stabilitas di Irak,” ucapnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ada sekitar 2.500 tentara Amerika S yang dikerahkan di Irak dan sekitar 900 lainnya di Suriah sebagai bagian dari koalisi yang dibentuk pada 2014 untuk melawan ISIS. Sama seperti Irak, Suriah juga mengecam serangan militer Amerika Serikat ke wilayah negaranya pada Jumat malam lalu.

Militer Suriah mengungkapkan, serangan yang diluncurkan Amerika Serikat pada Jumat menewaskan sejumlah warga sipil dan tentara. Terdapat pula korban luka. Serangan turut menimbulkan kerusakan signifikan pada properti publik dan pribadi.

Berita Lainnya:
UNICEF: Laju Kehancuran di Gaza Sangat Mengejutkan

“Pendudukan sebagian wilayah Suriah oleh pasukan Amerika Serikat tidak dapat dilanjutkan,” kata militer Suriah, Sabtu, dikutip laman Al Arabiya.

Militer Suriah menegaskan, mereka bertekad membebaskan seluruh wilayah di negara tersebut dari pendudukan dan terorisme. Amerika Serikat meluncurkan serangkaian serangan udara ke Irak dan Suriah pada Jumat. 

Serangan tersebut membidik fasilitas Korps Garda Revolusi Iran, Pasukan Quds, yakni divisi operasi eksternal dari Garda Revolusi Iran, serta kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran. Itu merupakan aksi pembalasan Amerika Serikat atas terbunuhnya tiga tentara mereka dalam serangan pesawat nirawak di Yordania.

Komando Pusat Amerika Serikat (CENTCOM) mengungkapkan, serangan ke Irak dan Suriah dilakukan oleh sejumlah pesawat, termasuk pembom jarak jauh yang diluncurkan dari Amerika Serikat. Secara keseluruhan, lebih dari 85 target terhantam oleh lebih dari 125 amunisi presisi.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi