Nabi Muhammad Jelaskan Mengapa tidak Pernah Makan Makanan Panas

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Hidangan Sate Klatak dan tongseng siap dinikmati di Pleret, Bantul, Yogyakarta, Sabtu (11/2/2023).

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Setiap perkataan dan tindakan Nabi Muhammad SAW dapat menjadi contoh bagi umatnya. Setiap tindakan Rasulullah penuh dengan akhlak mulia entah dalam hal kecil maupun besar. Di antara akhlak Nabi Muhammad yang patut dicontoh, yaitu ketika makan.

ADVERTISEMENTS

Al-Ghazali dalam bukunya Akhlak Mulia Rasulullah menjelaskan tentang akhlak Rasulullah ketika makan. Nabi Muhammad selalu memuji makanan yang diberikan orang lain.

Sehingga si pemberi pemberiannya merasa dihargai. Seperti ketika Utsman bin Affan r.a memberikan makanan kepada Rasulullah.

Ketika itu, Utsman mempersembahkan makanan faaluudzaj. Nabi Muhammad memakan pemberian Utsman tersebut, lalu bertanya, “Makanan apakah ini, Ya Aba Abdullah?” Utsman menjawab, “Demi bapakku, engkau dan ibuku, kami jadikan samin dan madu dalam periuk lalu kami letakkan di atas api dan dimasak sampai mendidih. Kemudian kami masukkan tepung gandum yang telah digiling ke dalam periuk itu, lalu kami aduk-aduk dengan kayu hingga masak. Maka jadilah makanan itu seperti yang engkau lihat.”

ADVERTISEMENTS

Maka beliau bersabda: “Sesungguhnya ini makanan yang baik”.

ADVERTISEMENTS

Akhlak lainnya yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW ketika makan, yaitu tidak memakan makanan yang panas. Menurut Nabi Muhammad, makanan yang panas tidak mengandung keberkahan.

Rasulullah bersabda…

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version