Senin, 27/05/2024 - 08:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Guru Besar UGM Koentjoro: Kesalahan Fatal Kita Menempatkan Jokowi Terlalu Tinggi

BANDA ACEH – Guru Besar Psikologi Universitas Gadjah Mada Profesor Koentjoro menilai memuja-muja Presiden Joko WIdodo sebagai kesalahan fatal yang dilakukan oleh UGM.Sebab pujaan tersebut menempatkan Presiden Jokowi terlalu tinggi sehingga merasa tidak pernah salah.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Hal itu disampaikan Prof Koentjoro dalam dialog Satu Meja the Forum KOMPAS TV, Rabu (7/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Kalau dulu kita puja-puja, barangkali kesalahan fatal kita menempatkan terlalu tinggi, sehingga merasa tidak pernah salah,” kata Koentjoro.

Koentjoro pun mengaku khawatir nama UGM menjadi rusak karena perilaku Presiden Jokowi dan sejumlah pihak di belakangnya yang kerap melakukan pembenaran dan kebohongan.

“Dibalik Pak Jokowi semua orang-orang UGM. Kalau semuanya nggak diingatkan, UGM yang hancur,” ucap Koentjoro.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Epy "Kang Mus" Resmi jadi Tersangka Narkoba

“Karena itu dengan bahasa kasih, ayo Pak Jokowi kita kembali ke nilai-nilai dan jati diri UGM. Ayo Pak Jokowi kita jalankan demokrasi Pancasila dengan baik, tapi malah tanggapannya seperti itu.”

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Koentjoro kecewa respons bentuk kasihnya terhadap Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat berlatar UGM justru dianggap partisan.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan nilai sikap sejumlah sivitas akademika kepada Presiden Jokowi partisan.

ADVERTISEMENTS

“Yang menurut saya sakit itu adalah kita dikatakan partisan, berpihak, kita berpihak pada siapa?” tanya Koentjoro.

ADVERTISEMENTS

“Wong di 01 itu ada Anies dan Muhaimin, itu UGM, kemudian di nomor 3 ada Ganjar-Mahfud itu UGM, lalu di 02 ada representasi Gibran, anaknya Jokowi, tapi ada juga di situ tokoh partainya, Airlangga Hartarto,”

Berita Lainnya:
Pengamat Nilai Prabowo tak Hadir Halal Bihalal tak Berarti PKS Ditolak Masuk Koalisi

Koentjoro pun menegaskan, sikap kecewa UGM terkait pemerintahan Presiden Jokowi disampaikan bukan tahun ini tapi sejak Oktober 2023.

“Ini bukan yang pertama, sejak bulan Oktober, guru besar UGM sudah membuat integritas dan budaya malu karena setelah kasus Gibran, itu juga ndak ada respons. Kemudian BEM, Gibran membuat Jokowi sebagai alumnus yang, itu saya ndak berani ngomong, itu terjadi,” ucap Koentjoro.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi