Rabu, 01/05/2024 - 05:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Menko PMK Muhadjir Effendy Dukung Pilpres 2024 Hanya Satu Putaran

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof Muhadjir Effendy mendukung  Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 digelar hanya satu putaran. Menurut dia, ada banyak risiko beserta dampak lanjutannya apabila pilpres digelar sebanyak dua putaran.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Kenapa (saya mendukung satu putaran)? Pertama, saya amati atau saya dengar semua kontestan melalui tim pemenangnya itu semua yakin bahwa bisa menang satu putaran,” ucap Muhadjir di Media Center Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Melihat ketiga tim sukses percara diri menang satu putaran, Muhadjir menilai tak ada salahnya turut mendukung hal itu terwujud. Terlebih, dia mempertimbangkan sejumlah hal dalam menyatakan dukungan itu.

Ada sejumlah risiko yang harus dilihat jika pilpres digelar sebanyak dua putaran, yakni risiko fiskal, investasi, sosial, dan ekonomi makro. Dari sisi fiskal, dia menjelaskan, untuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) saja pemerintah harus menyediakan anggaran sekitar Rp 17,3 triliun apabila pilpres digelar dua putaran.

Berita Lainnya:
Media Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan

Untuk keamanan pun akan sangat tergantung dari kondisi ke depan. Menurut Muhadjir, semakin tidak aman akan semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan. “Perkiraan kita bisa sampai Rp 40 triliun total untuk jadi keamanan dan lain-lain itu ditambah tadi biaya untuk KPU itu. Itu dari sisi keuangan,” ujar Muhadjir.

 

 

Terkait risiko sosial, menurut Muhadjir, jika pilpres dua putaran maka intensitas konflik akan lebih tinggi apabila dibandingkan satu putaran. Dia menyatakan, stabilitas keamanan sejauh ini patut disyukuri karena relatif jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Pilpres 2019.

Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tersebut belum melihat adanya kasus yang mengkhawatirkan saat ini. “Jadi kalau dianggap bahwa sudah dalam masa gawat itu menurut saya kalau dibanding 2019, saya kira teman-teman juga ada datanya bagaimana 2019 kemarin konflik antarpendukung itu sangat keras dibanding sekarang ini,” jelas Muhadjir.

Berita Lainnya:
Din Syamsudin Ambruk Usai Orasi Aksi Sidang Putusan Pilpres di MK

 

 

Dia menambahkan, jika tensi meningkat, dampaknya akan terasa di sisi investasi. Ketika investasi terdampak, kata Muhadjir, akan ada efek lanjutan yang diakibatkan dari hal tersebut. Mulai dari munculnya kemiskinan, penangguran, dan lainnya yang menyangkut kehidupan masyarakat luas. 

 

 

“Saya kira itu kenapa saya kemarin melontarkan (dukungan satu putaran) dan saya tahu itu banyak yang mengomentari di medsos. Saya baca, padahal kalau yang tim pemenang yang ngomong malah dianggap enggak apa-apa, tapi begitu mereka sudah ngomong semua saya ngomong dianggap salah,” kata Muhadjir.

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi