Jumat, 17/05/2024 - 17:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Pakar: Israel tak akan Selesai Sampai Melakukan Pembersihan Etnis di Gaza

 GAZA — Israel mengepung dan menyerang Rumah Sakit Nasser di Kota Khan Younis. Pengamat mengatakan menyerang fasilitas medis merupakan bagian dari strategi perang Israel.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Ini cerita baru tapi juga cerita yang sama. Selama empat setengah bulan Israel telah membuat rakyat Palestina tidak dapat menjalani kehidupannya, dan salah satu operasinya dengan menyerang rumah sakit,” kata profesor di Doha Institute for Graduate Studies Mohamad Elmasry, seperti dikutip dari Aljazirah, Kamis (15/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Meski masyarakat internasional sudah menyerukan penghentian serangan. Elmasry mengatakan tidak ada indikasi pemimpin-pemimpin Israel sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Seruan ini bagus dan disambut baik, namun pada akhirnya Amerika Serikat yang memegang kendali. Amerika sepenuhnya berada di pihak Israel. Mereka tidak menyerukan gencatan senjata, mereka tidak menginginkan gencatan senjata. Mereka ingin Israel melanjutkan misinya,” kata Elmasry.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Panas, Cina Berkonfrontasi Dengan Pejabat Jepang di Perairan yang Disengketakan

“Apa yang dilakukan Israel adalah bagian dari rencana ‘Israel Raya’. Mereka tidak akan menyelesaikannya sampai mereka melakukan pembersihan etnis di Gaza,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Saat ini tentara Israel sedang bersiap menggelar serangan darat ke Rafah. Tempat terakhir yang ditetapkan sebagai “zona aman” dan menampung lebih dari satu juta pengungsi Gaza.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kini terlihat banyak pengungsi yang mulai keluar dari kota di ujung selatan Gaza tersebut untuk menghindari operasi militer Israel. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi Kepala badan bantuan pengungsi  PBB untuk Palestina (UNRWA) Philippe Lazzarini. “Kemana warga sipil harus pergi? Sama sekali tidak ada lagi tempat yang aman di Rafah,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Menlu Mesir: Mesir, AS, dan Qatar Terus Upayakan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Pasukan Israel juga terlibat operasi militer di utara dan tengah Gaza. Jadi setiap pergerakan ke arah utara akan menimbulkan bahaya. Warga Palestina di “zona aman” yang ditetapkan Israel, seperti Jalan Salah al-Din, dibom, dieksekusi, dihilangkan secara paksa, disiksa, dan dipermalukan sepanjang perang. 

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi