Jumat, 17/05/2024 - 12:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Perolehan Suaranya Sudah Tembus 1 Juta, Ini Asal Mula Nama Beken Alfiansyah Bustami Komeng

Foto pencalonan Alfiansyah Bustami Komeng sebagai Daftar Calon Tetap Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat yang ditampilkan pada surat suara Pemilu 2024.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Komedian Komeng mengakui nama aslinya bukanlah “Komeng” melainkan Alfiansyah Bustami. Meski begitu, dalam surat suara yang viral beberapa hari terakhir tertera nama lengkapnya kini ialah “Alfiansyah Bustami Komeng”.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“‘Komeng’ itu susah diatur ya,” ucap Komeng dalam podcast bersama Rhoma Irama ketika menceritakan nama panggungnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Kontroversi Film Vina: Sebelum 7 Hari yang Telah Ditonton 2,5 Juta Orang Hingga Hari Ke-6

Rhoma menyebut bahwa nama “komeng” berasal dari bahasa Betawi, yang artinya “kurus atau jelek”. Sambil menahan tawa, Komeng mengatakan ada juga yang menyebut artinya “susah diatur”.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Saat hadir dalam acara TV “Hitam Putih” yang dipandu Deddy Corbuzier, Komeng mengatakan bahwa pelawak memang biasanya akan mencari nama yang aneh jika nama aslinya bagus. Komeng yang pernah bekerja sebagai penyiar radio lantas terpikir mencari nama yang berbeda.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Enam Hal yang Diharapkan Karyawan Gen Z dari Bos untuk Kembangkan Karier

“Karena kalau Alfiansyah itu cocoknya paling nggak menteri keuangan,” ujar Komeng yang mengisi acara “Drama Komedi” (1990) di TVRI, “Kompor Diamor” (1991) di TPI, dan “Opera Diamor” (1991-1995) di TPI.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi