Selasa, 07/05/2024 - 00:04 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Perdana Menteri Inggris Bantah Tendensi Islamofobia Partai Konservatif

ADVERTISEMENTS

Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak membantah partai berkuasa memiliki tendensi Islamofobia. (ilustrasi)

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

LONDON — Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak membantah partai berkuasa memiliki tendensi Islamofobia. Ia mengatakan pernyataan anggota parlemen dari Partai Konservatif Lee Anderson tidak bisa diterima dan karena itu ia diskors.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pada Jumat (23/2/2024) lalu Anderson mengatakan Wali Kota London Sidiq Khan dikuasai kelompok Islam. Pernyataan ini memicu kecaman yang mendorong Partai Konservatif menskorsnya pada Sabtu (24/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Saat ditanya apakah Partai Konservatif memiliki tendensi Islamofobia. “Tidak, tentu tidak,” jawab Sunak di radio BBC, Senin (26/2/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Khan yang keras menyuarakan pentingnya memerangi anti-semitisme, misogini dan homophobia, menganggap pernyataan Anderson rasialis dan Islamofobia. Pernyataan itu kata Khan akan “memberi bahan bakar pada api kebencian anti-muslim”.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Dua Heli Militer Jepang Kecelakaan, Penyebab Belum Diketahui

Jajak pendapat yang dilakukan Savanta dari 16 sampai 18 Februari menunjukkan 29 persen warga Inggris percaya Partai Konservatif memiliki masalah dengan Islamofobia, yang paling banyak dibandingkan dengan partai politik besar lainnya di Inggris.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pada Kamis (22/2/2024) kelompok pemantau Tell MAMA melaporkan insiden kebencian anti-Muslim di Inggris meningkat tiga kali lipat setelah pecahnya perang di Gaza pecah. Tell MAMA mengatakan mereka mencatat 2.010 kasus dalam empat bulan terakhir.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Dikutip dari TRT World, kelompok itu mengatakan angka ini merupakan rekor lonjakan kebencian anti-muslim dalam periode empat bulan. Angka terbaru ini meningkat dari 600 insiden pada periode yang sama pada tahun 2022-2023, atau naik 335 persen.

Berita Lainnya:
Bolivia Dukung Sanksi untuk Ekuador Menyusul Penggerebekan Kedubes Meksiko

“Kami sangat prihatin dengan dampak yang ditimbulkan  perang Israel dan Gaza terhadap kejahatan kebencian dan kohesi sosial di Inggris,” kata direktur Tell MAMA, Iman Atta dilansir dari laman Reuters.

“Meningkatnya kebencian anti-Muslim ini tidak dapat diterima dan kami berharap para pemimpin politik angkat bicara untuk mengirimkan pesan yang jelas bahwa kebencian anti-Muslim, seperti halnya anti-semitisme, tidak dapat diterima di negara kita,” tambahnya. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi