Sabtu, 27/07/2024 - 12:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ranggalawe dan Raden Wijaya: Bersama Melawan Kediri dan Mongol, Akhirnya Saling Babat

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

BANDA ACEH – Sejarah mencatat, perjalanan kerajaan Majapahit nggak pernah lepas dari yang namanya pemberontakan. Bahkan sejak awal berdirinya saja, ketika Majapahit belum genap berusia tiga tahun, kerajaan yang dideklarasikan oleh Raden Wijaya itu harus menghadapi pemberontakan dari Adipati Tuban, I Arya Ranggalawe.Ini menarik. Kok bisa-bisanya Ranggalawe memberontak kepada Raden Wijaya? Secara, Raden Wijaya sebelumnya sudah dianggap Ranggalawe sebagai saudara sendiri.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Usut punya usut, ternyata Ranggalawe merasa kesetiaan dan pengabdiannya kepada Raden Wijaya telah dicederai. Ia merasa kecewa setelah segala bentuk pengorbanannya seolah nggak pernah dianggap oleh Raden Wijaya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

Andil Ranggalawe paling besar adalah membantu Raden Wijaya dalam merintis kerajaan Majapahit, yang mana harus dilalui dengan berperang melawan dua pasukan sekaligus: pasukan Jayakatwang dari Kerajaan Kediri dan pasukan Mongol.

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Biar temen-temen tahu duduk perkaranya, coba kita urai dulu benang merahnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

Jadi, jauh sebelum Majapahit berdiri, di Jawa sudah bercokol kerajaan pilih tanding bernama Singasari yang didirikan oleh Ken Angrok (Ken Arok) sejak 1222 setelah berhasil menggulingkan Kerajaan Kediri pimpinan Tunggul Ametung.

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Nah, kayaknya perseteruan antara dua kerajaan tersebut terus berlangsung sampai saat Singasari dipimpin oleh Prabu Kertanegara. Pada 1292, di mana kerajaan Kediri pimpinan Prabu Jayakatwang berambisi besar menggulingkan Singasari.

Berita Lainnya:
PDIP: Kalau Tak Ada Reformasi, Tidak Ada Anak Tukang Kayu Jadi Presiden
ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

Waktu itu, Prabu Kertanegara tengah menggencarkan ekspansi wilayah ke tanah Melayu, sehingga kekuatan militer dalam istana agak melemah. Lebih-lebih waktu itu prajurit andalan sang prabu, Dyah Kebo Anabrang, juga turut serta dalam ekspedisi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Ya sudah, kesempatan emas tersebut pun dimanfaatkan Prabu Jayakatwang untuk menghabisi Prabu Kertanagera berikut keluarganya. Tapi, salah satu sanaknya, yaitu Raden Wijaya, berhasil meloloskan diri ke Madura yang kebetulan waktu itu dipimpin oleh Adipati Arya Wiraraja, yang tidak lain adalah ayah dari Ranggalawe.

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

Selama di Madura, Raden Wijaya diperlakukan dengan sangat baik oleh Adipati Arya Wiraraja. Bahkan sang adipati lah yang kemudian membantunya menyusun strategi, gimana caranya biar Raden Wijaya bisa melakukan serangan kepada Prabu Jayakatwang, merebut kembali kejayaan trah Rajasa (Singasari).

Adipati Arya Wiraraja menyarankan agar Raden Wijaya berpura-pura tunduk kepada Prabu Jayakatwang dan meminta izin untuk membuka hutan di sekitar sungai Brantas untuk dijadikan sebagai desa.

Hla kok untungnya Prabu Jayakatwang nggak curiga sama sekali. Oleh Prabu Jayakatwang, Raden Wijaya dikasih izin untuk membuka hutan tersebut. Mungkin karena penyerahan diri Raden Wijaya dianggap sebagai bentuk penghormatan kepada Prabu Jayakatwang, dan lebih-lebih ia beralasan bahwa pembukaan hutan tersebut nantinya dialokasikan untuk menghimpun dukungan terhadap Prabu Jayakatwang. Jadi ya wajar saja, alih-alih curiga, Prabu Jayakatwang malah antusias dengan wacana Raden Wijaya tersebut.

Berita Lainnya:
Pegi Setiawan Menang Telak di Praperadilan, Susno Duadji: Tidak Ada Satu Pun Alat Bukti Scientific Crime Investigation

Padahal, pada praktiknya—dan memang itulah yang sudah direncakanan sedari awal—dari desa tersebut Raden Wijaya ditemani oleh Ranggalawe mengumpulkan sisa-sisa pengikut Singasari dan menyusun strategi untuk menyerang balik Prabu Jayakatwang.

Untungnya lagi, momentumnya kok ya pas dengan kedatangan pasukan Mongol (Dinasti Yuan) pimpinan Ike Mese (Ji-Ku-Mosu) yang diutus Khubilai Khan untuk menyerang Jawa.

Sebenarnya, mereka mau balas dendam atas perlakuan Prabu Kertanegara yang sudah mengiris kuping utusan Mongol bernama Meng Qi pada periode sebelumnya. Tapi, karena Prabu Kertanegara sudah nggak ada dan yang berkuasa atas Jawa waktu itu adalah Prabu Jayakatwang, ya sudah maka Prabu Jayakatwang lah yang jadi sasaran.

Momentum tersebut nggak disia-siakan oleh Raden Wijaya. Dia mengajak Mongol bersekutu untuk menggulingkan Prabu Jayakatwang. Singkat cerita, Prabu Jayakatwang berhasil ditumpas.

Nah, lagi-lagi, keberhasilan itu nggak bisa lepas dari peranan seorang Ranggalawe. Sebab dialah yang turut terlibat dalam proses negosiasi ketika hendak menjalin persekutuan dengan pasukan Mongol. Ia juga yang turut bertarung habis-habisan saat melawan pasukan Kerajaan Kediri.

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah

1 2

Reaksi & Komentar

حَتَّىٰ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ السَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا الكهف [93] Listen
Until, when he reached [a pass] between two mountains, he found beside them a people who could hardly understand [his] speech. Al-Kahf ( The Cave ) [93] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi