Selasa, 30/04/2024 - 13:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

BUMN Karya Bakal Digabung, Ini Respons PT PP

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — PT PP (Persero) menunggu keputusan akhir Kementerian BUMN soal rencana penggabungan tujuh BUMN Karya yang bergerak di sektor infrastruktur menjadi hanya tiga perusahaan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Niatnya penggabungan BUMN Karya itu tentunya untuk lebih baik dan kita dalam posisi menunggu keputusan akhir,” kata Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Bakhtiyar Efendi kepada media di Jakarta, Kamis (21/3/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Menurut dia, rencana penggabungan tersebut sebenarnya sudah menjadi isu lama dan sudah dikaji oleh masing-masing BUMN Karya sehingga apa yang sudah disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir sudah tidak terlalu mengejutkan lagi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“PP sebelumnya juga diajak untuk ikut mengkaji rencana penggabungan BUMN Karya dan apa yang disampaikan Menteri BUMN sama persis apa yang selama ini dikaji,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Puncak Arus Balik, Garuda Terbangkan 80 Ribu Penumpang

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Saat ini, katanya, perseroan tetap menunggu hasil akhir kajian penggabungan BUMN Karya yang akan disampaikan Menteri BUMN dan tentunya akan diikuti.

Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, akan menggabungkan tujuh BUMN Karya atau yang bergerak di bidang infrastruktur menjadi tiga perusahaan.

“Kita dalam proses menggabungkan dari tujuh karya menjadi tiga perusahaan karya,” kata Erick.

Adapun ketujuh perusahaan karya tersebut adalah PT Hutama Karya (Persero), PT Waskita (Persero), PT PP (Persero), PT Wijaya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero).

Erick menyampaikan, penggabungan ketujuh perusahaan ini merupakan bentuk dari perbaikan tata kelola BUMN Karya. Saat ini, Kementerian BUMN sudah mulai melakukan klasifikasi dan pengelompokan agar bisa fokus pada tugas masing-masing.

Berita Lainnya:
ASDP: Pemudik Patuh Bertiket Saat Arus Balik Capai 98,2 Persen

Lebih lanjut, Erick memaparkan bahwa Brantas Abipraya, Adhi Karya dan Nindya Karya akan bergabung yang fokusnya pada proyek pembangunan air, rel dan konteks lainnya.

Hutama Karya dan Waskita nantinya akan mengerjakan proyek jalan tol, non tol, institutional building dan residential comercial.

“Wika (Wijaya Karya) dan PP (PT PP) tidak masuk ke tol road, tapi dia fokus ke pelabuhan laut dan bandara. Tapi tetap ke residential karena masuk ke aset yang tertinggal sebelumnya,” ujar Erick.

Erick mengatakan, PP akan menjadi holding atau induk perusahaan untuk penggabungan bersama Wijaya Karya.

Menurut Erick, Kementerian BUMN akan terus mendorong konsolidasi agar korporasi negara tersebut memiliki spesialisasi dan keahlian. Proses ini juga akan membuat kinerja BUMN menjadi lebih efisien.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi