Rabu, 01/05/2024 - 08:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Gedung Putih: AS Makin Frustrasi dengan Israel

ADVERTISEMENTS

Foto kombinasi ini menunjukkan Presiden Joe Biden, kiri, pada 8 Maret 2024, di Wallingford, Pa., dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv, Israel, 28 Oktober 2023.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

WASHINGTON — Gedung Putih mengatakan, panggilan telepon Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencerminkan “rasa frustrasi” AS. Hal ini, karena Israel mengabaikan tuntutan AS untuk melindungi warga sipil dalam perangnya di Gaza.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Ya, rasa frustrasi semakin tumbuh,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby saat ditanya apakah panggilan telepon itu mencerminkan rasa frustrasi Biden, Kamis (4/4/2024). Namun, ia menambahkan dukungan AS pada “Israel untuk membela diri masih kuat.”

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Mereka menghadapi ancaman, dan Amerika Serikat tidak akan berjalan menjauh,” tambahnya. Pernyataan yang dirilis Gedung Putih mengenai panggilan telepon Biden dan Netanyahu lebih keras dibandingkan yang biasanya. Aljazirah mengatakan bahasa yang digunakan Biden dalam panggilan telepon itu paling keras sejak Israel menyerang Gaza.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Biden Desak Kongres AS Setujui Penjualan Jet F-15 ke Israel

Aljazirah melaporkan Biden semakin frustrasi karena Israel tidak mengindahkan seruannya.  “Biden menegaskan Israel harus mengumumkan langkah-langkah spesifik, konkret dan dapat dilakukan untuk melindungi warga sipil, meringankan penderitaan dan melindungi pekerja kemanusiaan,” kata Gedung Putih dalam pernyataan mengenai sambungan telepon tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia juga menegaskan, kebijakan AS terkait Gaza akan ditentukan penilaian atas tindakan segera Israel terhadap langkah-langkah tersebut. Dengan kata lain, terlepas dari semua langkah yang diambil Israel untuk mengizinkan bantuan masuk ke Gaza, AS menilai hasil di lapangan tidak dapat diterima.

Berita Lainnya:
Serang Israel, Begini Pernyataan Resmi Iran Lawan Negara Zionis Itu

Amerika menilaiM 100 persen penduduk Gaza membutuhkan bantuan dan bahkan ketika para pekerja bantuan berusaha membantu dan mendapatkan bantuan tersebut, mereka justru kehilangan nyawa. Sebelumnya Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken meminta Israel, sebagai negara demokrasi, untuk menempatkan nilai tertinggi pada nyawa manusia dan menambah aliran bantuan ke Gaza.

Ia menambahkan “serangan mengerikan” terhadap para pekerja World Central Kitchen di Gaza pekan ini haruslah menjadi insiden terakhir. “Saat ini, tidak ada prioritas yang lebih tinggi di Gaza selain melindungi warga sipil, meningkatkan bantuan kemanusiaan, dan memastikan keamanan bagi mereka yang memberikannya. Israel harus memenuhi momen ini,” kata Blinken dalam konferensi pers di Brussels.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi