Jumat, 03/05/2024 - 10:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

MPR Apresiasi FIR Kepulauan Riau-Natuna Kini Dikuasai Penuh RI

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi serta mendorong kembalinya flight information region (FIR) Kepulauan Riau dan Natuna yang semula dikuasai Singapura, yang kini menjadi sepenuhnya milik Republik Indonesia (RI).

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

FIR adalah suatu daerah dengan dimensi tertentu, tempat pelayanan informasi penerbangan (flight information service) dan pelayanan kesiagaan (alerting service) diberikan. Bamsoet mengatakan, FIR Kepulauan Riau dan Natuna pada ketinggian 0-37.000 kaki dikuasai oleh Singapura sejak 1946.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Baca: Rebut dari Singapura, Layanan Udara di Kepri dan Natuna Kini Dikelola RI

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Keputusan tersebut ditetapkan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) di Dublin, Irlandia, pada Maret 1946. “Sejak itu, setiap pesawat udara dari Indonesia yang akan melewati Kepulauan Riau dan Natuna harus melapor kepada pihak otoritas penerbangan Singapura,” kata Bamsoet di Jakarta, Sabtu (6/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Dejavu Rezim SBY, PDIP Lebih Untung Jadi Oposisi Prabowo

Menurut dia, RI yang mampu merebut FIR dari Singapura sama saja mampu memperkuat kedaulatan negara. Hal itu juga meningkatkan jaminan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta meningkatkan pendapatan negara bukan pajak (PNBP).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Wakil ketua umum DPP Partai Golkar tersebut menjelaskan, perjuangan Indonesia mendapatkan kembali FIR Kepulauan Riau dan Natuna melalui jalan panjang dan tidak mudah. Bamsoet mencontohkan, pada 1991 Indonesia mencoba mengambil alih FIR dari Singapura, namun gagal.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Baca: PT PAL Pastikan Fasilitas Produksi Kapal Selam Scorpene Sudah

Upaya yang sama kembali dicoba saat pertemuan ICAO di Bangkok, Thailand, pada 1993, namun juga gagal. Pada momen berikutnya pun, pemerintah RI terus mencoba mengambil alih FIR, namun belum berhasil.

“Pada tahun 2019 saat Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan PM Singapura Lee Hsien Loong masalah FIR Kepulauan Riau dan Natuna kembali dibahas. Indonesia sepakat menerima kerangka kerja untuk negosiasi FIR Kepulauan Riau dan Natuna dengan Singapura,” jelas Bamsoet kala bertemu Direktur Operasi AirNav Riza Fahmi.

Berita Lainnya:
Kisah Nyata! Biduan Cantik Perkosa Bocah SMP 3 Hari di Kosan, Begini Modusnya

Selain itu, Bamsoet juga menjelaskan, pada tanggal 25 Januari 2022, RI dan Singapura menyepakati perjanjian FIR Kepulauan Riau dan Natuna menjadi milik Indonesia. Hal itu menjadi kabar meggembirakan.

Baca: Kronologi TNI-Polri Habisi Pimpinan KKB Abubakar Kogoya di Mimika

Pada 5 September 2022, Presiden Jokowi menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2022 tentang Pengesahan Persetujuan Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Singapura tentang Penyesuaian Batas antara Flight Information Region Jakarta dan Flight Information Region Singapura.

“Perjanjian FIR Kepulauan Riau dan Natuna antara Indonesia dan Singapura kemudian mendapat persetujuan dari ICAO pada tanggal 15 Desember 2023. Baru pada tanggal 21 Maret 2024 pukul 20.00 UTC atau 22 Maret 2024 pukul 03.00 WIB, perjanjian tersebut resmi berlaku efektif,” ujar Bamsoet.

Tingkatkan keamanan ruang udara RI…

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi