Selasa, 30/04/2024 - 01:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Sarat Nilai Religi, Tradisi ‘Maleman’ Dilirik Jadi Potensi Wisata

ADVERTISEMENTS

eorang warga di Kelurahan Dasan Agung Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sedang menyalakan

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

MATARAM — Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melirik tradisi maleman atau malam peringatan Nuzulul Quran setiap malam ganjil 10 hari terakhir di bulan Ramadhan menjadi potensi pariwisata. “Tradisi maleman ini menjadi salah satu warisan budaya religi yang harus kita jaga dan lestarikan,” kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Cahya Samudra di Mataram, Selasa, (9/4/2024). 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Hal itu disampaikan setelah melihat kegiatan yang dilaksanakan masyarakat di sejumlah kelurahan di Kota Mataram untuk merayakan tradisi maleman. Sebab, saat perayaan tersebut warga Kota Mataram, melaksanakan tradisi maleman dengan menyalakan dilah jojor (lampu kecil) yang dirayakan warga secara bergantian setiap malam ganjil pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Rute Batam-Dumai Jadi Jalur Alternatif Pemudik Tujuan Sumut-Sumbar
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Perayaan maleman diwarnai dengan dinyalakannya dilah jojor, yakni obor kecil hasil kreasi masyarakat yang terbuat dari batang bambu, minyak, dan kapas di setiap rumah warga setelah waktu berbuka puasa. “Tradisi itu sangat menarik, dan tahun depan kita akan coba kemas menjadi sebuah agenda seperti Festival Dilah Jojor,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, dengan berbagai pesan religi yang terdapat dalam kegiatan itu diyakini tradisi maleman bisa menjadi salah satu potensi pariwisata tahunan. “Ini tentu akan menambah agenda untuk kalender pariwisata Kota Mataram pada bulan Ramadhan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Untuk mendukung kegiatan itu, tambah Cahya, ke depan pihaknya akan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemuda untuk bergerak bersama melestarikan kegiatan tersebut. Hudri, salah seorang tokoh agama dan masyarakat di Kota Mataram mengatakan tradisi menyalakan dilah jojor sudah menjadi tradisi turun temurun di Kota Mataram, terutama di kelurahan atau lingkungan yang berpenduduk asli.

Berita Lainnya:
Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Diluncurkan

Masyarakat, terutama di kelurahan berpenduduk asli, seperti Kelurahan Dasan Agung mengawali kegiatan malam Nuzulul Quran berbuka puasa bersama di masjid dengan masyarakat dan tokoh agama dirangkaikan doa dan zikir. “Tujuannya, untuk mempererat tali silaturrahim antar-masyarakat dan tokoh agama di setiap lingkungan,” katanya.

Setelah shalat magrib berjamaah, baru warga menyalakan dilah jojor di pinggir rumah masing-masing sebagai salah satu pelestarian tradisi budaya. Bahkan, anak-anak dan remaja di lingkungan setempat juga menyalakan kembang api sebagai tanda di lingkungan tersebut sedang berlangsung tradisi maleman.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi