Wang menekankan, Cina belajar dari Barat. Kendati demikian, segala sesuatu yang diperoleh, dikonversi dan dimodifikasi sesuai dengan “karakteristik” Cina.
Pengalaman Meliput Konferensi Pers
Awal bulan lalu, tim panitia CIPC mengajak para jurnalis peserta untuk meliput rangkaian kegiatan Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Cina (CPPCC) dan Kongres Rakyat Nasional (NPC) ke-14 yang digelar di Balai Rakyat Agung, Beijing. Tim panitia juga mengajak para jurnalis meliput dua konferensi pers di sela-sela perhelatan agenda yang dikenal dengan istilah “Two Session” tersebut.
Konferensi pers pertama terkait perkembangan ekonomi Cina. Konferensi pers ini dihadiri Menteri Keuangan Lan Fo’an, Menteri Perdagangan Wang Wentao, dan Gubernur Bank Rakyat Cina Pan Gongsheng. Sementara konferensi pers kedua terkait kebijakan luar negeri. Dalam konferensi pers tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Cina Wang Yi hadir dengan didampingi Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying.
Dalam dua konferensi pers terkait, saya menyaksikan banyak jurnalis lokal Cina. Terdapat pula koresponden-koresponden media asing. Semua jurnalis yang hadir dalam konferensi pers, termasuk peserta program CIPC, boleh mengajukan pertanyaan kepada para narasumber.
Saat mengikuti konferensi pers Menlu Wang Yi, saya beberapa kali mengangkat tangan untuk mengajukan pertanyaan. Namun saya gagal dipilih oleh moderator. Sepengamatan saya, tak ada jurnalis peserta CIPC yang terpilih untuk bertanya dalam dua konferensi pers di sela-sela Two Session.
Kebanyakan jurnalis yang terpilih untuk mengajukan pertanyaan adalah jurnalis lokal, termasuk jurnalis dari media pemerintah Cina seperti Xinhua dan CCTV. Menurut saya, pertanyaan mereka pun tak ada yang bersifat “mengkritisi” kebijakan-kebijakan pemerintah. Normatif saja.
Di luar itu, sejujurnya ada perasaan agak aneh saat saya menghadiri dua konferensi pers yang digelar di sela-sela Two Session. Sebab semua pertanyaan jurnalis, termasuk beberapa pertanyaan koresponden media asing, dijawab oleh para pejabat Cina terkait dengan membaca tablet atau dokumen yang telah mereka persiapkan.
Beberapa jurnalis peserta program CIPC bercerita kepada saya bahwa mereka cukup bosan ketika harus mengikuti kedua konferensi pers tersebut. Mereka menilai, keduanya seperti pengarahan (briefing) dan “promosi” kebijakan saja.
Sumber: Republika