Selasa, 30/04/2024 - 02:37 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Warga Blokir Akses Menuju Lokasi Penampungan Pengungsi Rohingya di Kuala Parek

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH— Warga Desa Seuneubok Rawang, Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur, memblokir atau menutup jalan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Muzakir, warga Seuneubok Rawang di Aceh Timur, Selasa (16/4/2024), mengatakan, penutupan jalan menuju Kuala Parek tersebut dipicu kerusakan jalan dan jembatan di desa tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Berbagai jenis kendaraan menuju Kuala Parek melintasi jalan Seuneubok Rawang. Dampaknya, jalan serta jembatan rusak, sehingga sulit dilintasi masyarakat. Jalan tersebut menuju ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya,” kata Muzakir.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Muzakir menyebutkan selama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Menurut Muzakir, kerusakan bukan hanya pada jalan di pemukiman penduduk melainkan  juga jalan di sepanjang tambak budi daya bandeng, kepiting, dan udang masyarakat akibat lalu lintas kendaraan ke penampungan imigran etnis Rohingya.

“Jalannya masih bertanah. Kalau panas, badan jalan berdebu. Warga yang rumahnya sepanjang jalan tersebut terpaksa menghirup debu saat kendaraan pengangkut logistik dan mobil berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek,” katanya.

Berita Lainnya:
Penerapan Contraflow Tetap akan Diberlakukan Saat Arus Balik, Ini Penjelasan Polisi

Dampak penutupan jalan menuju Kuala Parek, dua unit mobil pengangkut air bersih tidak bisa dilewati, sehingga air untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) imigran etnis Rohingya.

Namun setelah berkoordinasi akhirnya penutupan dibuka sementara. Setelah dua unit mobil tersebut selesai mengangkut air ke penampungan etnis Rohingya, warga kembali memblokir.

Selanjutnya, mobilisasi konsumsi imigran di Kuala Parek menggunakan kendaraan roda dua, sehingga tidak mengakibatkan jalan tersebut rusak, kata Muzakir.

“Selain kerusakan badan jalan, salah satu jembatan juga rusak sejak sebulan lalu. Hingga saat ini tidak ada yang pihak yang merasa bertanggung jawab atas kerusakan jalan tersebut,” kata Muzakir.

Kepala Desa Kuala Parek Syahrial Abdullah mengatakan jalan yang diblokir atau ditutup tersebut adalah jalan pribadi. Jalan tersebut sebelumnya digunakan sebagai jalan alternatif ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya karena ada jembatan rusak, sehingga tidak bisa dilalui.

“Jalan yang diblokir itu jalan pribadi. Jalan yang selama ini dilalui untuk membawa bantuan kepada imigran Rohingya tidak bisa dilewati karena ada jembatan rusak, sehingga dipakai jalan alternatif. Namun, jalan itu jalan pribadi jadi wajar jika ada yang keberatan dan ditutup,” katanya.

Berita Lainnya:
Bandara Halim Siagakan Dokter dari KKP Layani Penumpang Selama Lebaran

Sementara itu, Camat Pereulak Timur Taharuddin mengatakan saat ini jalan yang menjadi akses utama ke penampungan imigran etnis Rohingya sudah bisa dilalui setelah kerusakan di jembatan diperbaiki.

“Saat ini, perbaikan jembatan sudah selesai, sehingga akses jalan sudah kembali normal dan penyaluran logistik untuk imigran etnis Rohingya tidak terhambat,” kata Taharuddin.

Sebelumnya, 137 imigran tersebut mendarat di Pantai Kuala Parek, Sungai Raya, Kabupaten Aceh Timur, Kamis (1/2/2024) sekira pukul 04.00 WIB. Mereka terdiri 40 laki-laki dewasa, 47 wanita dewasa, 23 anak perempuan dan 27 anak laki-laki.

Seratusan imigran tersebut keluar dari Cox s Bazar, lokasi pengungsian di Bangladesh, dengan menumpangi kapal kayu sejak 5 Desember 2023. Setelah mengapung 55 hari di laut, akhirnya 137 imigran itu mendarat di Pantai Kuala Parek.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi