Kamis, 09/05/2024 - 22:34 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

World Water Forum Bakal Bahas Pengelolaan Prediksi Cuaca

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Firdaus Ali mengatakan bahwa melalui World Water Forum, Indonesia akan mendalami, belajar, dan mengembangkan pengelolaan prediksi cuaca untuk menghadapi iklim ekstrem.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Kami ingin juga mendalami, belajar, dan mengembangkan lebih jauh lagi bagaimana peran dari prediksi cuaca untuk bisa kita kelola dengan baik,” ujar Firdaus di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pernyataan tersebut ia sampaikan ketika disinggung mengenai peran World Water Forum dalam membantu Indonesia memitigasi dampak cuaca ekstrem terhadap ketahanan pangan dalam negeri.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Firdaus mengatakan bahwa cuaca dan iklim merupakan fenomena yang dapat diprediksi, berbeda dengan gempa bumi yang tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi dan seberapa besar kekuatannya.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Apa Itu Cloud Seeding yang Diduga Jadi Penyebab Banjir di Dubai?

Oleh karena itu, ia berharap dengan mengetahui cara mengembangkan dan mengelola data dari prediksi cuaca, Indonesia dapat mengantisipasi iklim ekstrem, serta memitigasi dampak yang dirasakan oleh masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Sehingga kita bisa mengantisipasi lebih tepat lagi, lebih baik lagi, di samping kita harusnya membangun infrastruktur untuk bisa mendukung pengelolaan,” kata Firdaus.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dalam rangka memberi wadah kepada berbagai negara untuk bertukar pikiran, Indonesia mengusulkan pembangunan pusat keunggulan atau praktik terbaik untuk ketahanan air dan iklim atau Centre of Excellence on Water and Climate Resilience (COE).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Indonesia punya fasilitas. Infrastruktur kita sudah punya, tinggal tadi kolaborasi internasional, dukungan dari para negara donor,” ucap Firdaus.

Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja mengatakan bahwa Indonesia akan mengusulkan pendirian Centre of Excellence on Water and Climate Resilience pada World Water Forum (WWF) 2024 untuk menghadapi masalah tata kelola air akibat perubahan iklim.

Berita Lainnya:
PUPR: Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN Beroperasi Fungsional Mulai Juli

Endra menyoroti keberadaan Sabo Training Center yang berlokasi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dapat menjadi bagian dari COE ke depan.

Dengan mengembangkan Sabo lebih jauh, Endra meyakini Yogyakarta dapat menjadi tempat belajar bagi negara-negara Selatan terkait tata kelola air dan ketahanan iklim.

Selain pembentukan COE, Indonesia berharap agar forum tersebut dapat memberikan hasil konkret mengenai pengarusutamaan pengelolaan air terpadu untuk pulau-pulau kecil atau integrated water resources management (IWRM) on small islands, serta penetapan Hari Danau Sedunia.

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi