Senin, 20/05/2024 - 15:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Penyakit Autoimun Meningkat Pascapandemi Covid-19

TANGERANG — Dokter spesialis penyakit dalam, konsultan alergi imunologi klinik RS Siloam Lippo Village Tangerang, Steven Sumantri mengatakan penyakit autoimun alami peningkatan pascapandemi Covid-19. Jumlah kasusnya meningkat secara global.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Jumlah kasus penyakit autoimun di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, mengalami peningkatan dramatis, khususnya usai pandemi. Seringkali tidak disadari sehingga lambat terdeteksi,” kata Steven Sumantri, Kamis (9/5/2024).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Tak hanya itu kasus autoimun saat ini bersifat pandemi. Namun karena banyak tak diketahui masyarakat sehingga masuk dalam kategori silent pandemi

Dijelaskannya, autoimun dapat menyerang siapapun tanpa peduli usia atau jenis kelamin, meski lebih sering ditemukan pada perempuan usia produktif. Penyakit autoimun adalah kelompok penyakit kompleks.

Berita Lainnya:
Viral Kasus Dugaan Malpraktik oleh Bidan, Dokter: Perlu Aturan Tegas dan Supervisi

Sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit malah menyerang sel–sel sehat karena salah mengenali mereka sebagai ancaman. Contoh penyakit autoimun seperti lupus, sindrom, artritis reumatoid, psoriasis, miastenia gravis, tiroiditis hashimoto, dan multipel sklerosis,

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Penyebab orang terkena autoimun bermacam-macam. Ada karena faktor genetik beserta lingkungan hingga gaya hidup masyarakat saat ini.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Lalu ada juga karena faktor lingkungan, seperti masyarakat yang tinggal di daerah industri karena disebabkan pencemaran udara, air, maupun lainnya.

”Seperti dari daerah Cilegon maupun kawasan industri di Serang yang saya tangani kondisinya perlu penanganan lebih. Beberapa gejala umum autoimun yang perlu diwaspadai seperti lemas, kelelahan kronik, nyeri otot, demam ringan, kesemutan, bentol seluruh tubuh, bengkak area tertentu, rambut rontok dan kulit kemerahan,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Untuk pencegahnnya, dia menyarankan agar menerapkan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, istirahat cukup, makan makanan bergizi, perbanyak makan buah dan sayur. “Ada baiknya untuk segera dikonsultasikan ke dokter apabila kondisi berulang dan menetap dalam jangka waktu lebih dari 6 minggu,” kata dia.

ADVERTISEMENTS

Ia menambahkan pengobatan autoimun bervariasi dilihat dari jenis dan tingkat dampak penyakitnya. “Hal ini dapat meliputi obat-obatan antiinflamasi, steroid, imunosupresan dan terapi biologis,” katanya.

Berita Lainnya:
AstraZeneca Berhenti Produksi Vaksin Covid-19, Orang yang Pernah Disuntik Perlu Khawatir?

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi