Selasa, 18/06/2024 - 01:15 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Mengapa tak Ada Istilah Sholat Tarawih di Masa Nabi Muhammad?

MADINAH — Di bulan puasa Ramadhan, semua masjid-masjid di Indonesia akan ramai oleh jamaah sholat Tarawih. Umat Islam, tahukah sejarah sholat Tarawih yang di masa Nabi Muhammad SAW, istilah Tarawih itu belum ada? 

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Berikut ini adalah sejarah munculnya istilah sholat Tarawih, sebagaimana dijelaskan KH Ahmad Zarkasih Lc dalam buku Sejarah Tarawih terbitan Rumah Fiqih Publishing, 2019. 

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Kata “Tarawih” itu adalah bentuk plural (jamak) dari single Tarwiih. Tarwiih adalah bentuk mashdar (kata sifat/hasil kerja) dari kata kerja Rawwaha – Yurawwihu.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Ternyata istilah Tarawih tidak dikenal di masa Nabi Muhammad SAW dan masa Abu Bakar As Shiddiq Radhiyallahu anhu. Karena memang dulu, Nabi Muhammad SAW menyebutnya bukan dengan istilah Tarawih, tapi dengan nama Qiyam Ramadhan, yakni penghidupan malam Ramadhan. Maksudnya ibadah untuk menghidup malam-malam Ramadhan.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Munculnya istilah atau nama Tarawih sebagai istilah yang dipakai oleh banyak atau hampir seluruh ulama untuk menyebut sholat sunah di malam Ramadhan, bisa jadi disebabkan beberapa kemungkinan.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh
Berita Lainnya:
Pesan Rasulullah SAW Bagi Anda yang Dikhianati

Salah satunya adalah apa yang terjadi di masa Umar bin Khattab Radhiyalahu anhu menjabat sebagai khalifah. Yakni dari riwayat Imam Al Marwadzi dalam kitabnya Qiyam Ramadhan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Dari Al Hasan Rahimahullah. Umar bin Khattab memerintahkan Ubai untuk menjadi imam pada Qiyam Ramadhan, dan mereka tidur di seperempat pertama malam. Lalu mengerjakan sholat di 2/4 malam setelahnya. Selesai di 1/4 malam terakhir, mereka pun pulang dan sahur. Mereka membaca 5 sampai 6 ayat pada setiap rakaat. Shalat dengan 18 rakaat yang salam setiap 2 rakaat, dan memberikan mereka istirahat sekedar berwudhu dan menunaikan hajat mereka.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

Menjadi mungkin istilah Tarawih muncul di masa ini, karena dalam riwayat di atas, Ubai bin Ka’ab diperintah oleh Umar bin Khattab untuk menjadi imam Qiyam Ramadhan dengan bacaan 5 sampai 6 ayat di setiap rakaat. Setiap 2 rakaat, istirahat. Dengan redaksi riwayat seperti ini:

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024
Berita Lainnya:
Guru Besar Al-Azhar: Jangan Tertipu Trik Pengemis di Jalanan

وَيُرَوِّحُهُمْ قَدْرَ مَا يَتَوَضَّأُ الْمُتَوَفِّئُ وَيَقْضِي حَاجَتَه

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK

“Memberikan mereka istirahat sekedar berwudhu dan menunaikan hajat mereka.” (Kitab Qiyam Ramadhan).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Bisa jadi itulah kenapa sholat ini disebut dengan istilah Tarawih. Karena pelaksanaannya ketika zaman ini, imam memberikan banyak Tarwiih, alias istirahat untuk para makmum di setiap selesai 2 rakaat.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Itu berarti jika sholat dikerjakan dengan 18 rakaat, mereka mendapatkan 9 kali Tarwiih. Kalau sholat itu dikerjakan dengan 20 rakaat, maka Tarwiih yang ada menjadi 10 kali Tarwih. Apalagi jika ditambah dengan 3 rakaat witir yang formatnya 2 rakaat plus 1. Itu berarti Tarwih manjadi 12 kali. Artinya jumlahnya banyak.

Karena itulah sholat tersebut dinamakan Tarawih, karena di dalamnya imam memberikan banyak Tarwiih yakni istirahat di setiap selesai salam. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

فَانطَلَقَا حَتَّىٰ إِذَا أَتَيَا أَهْلَ قَرْيَةٍ اسْتَطْعَمَا أَهْلَهَا فَأَبَوْا أَن يُضَيِّفُوهُمَا فَوَجَدَا فِيهَا جِدَارًا يُرِيدُ أَن يَنقَضَّ فَأَقَامَهُ ۖ قَالَ لَوْ شِئْتَ لَاتَّخَذْتَ عَلَيْهِ أَجْرًا الكهف [77] Listen
So they set out, until when they came to the people of a town, they asked its people for food, but they refused to offer them hospitality. And they found therein a wall about to collapse, so al-Khidh r restored it. [Moses] said, "If you wished, you could have taken for it a payment." Al-Kahf ( The Cave ) [77] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi