Senin, 20/05/2024 - 09:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Polisi Israel yang Serang Pengusung Peti Jenazah Abu Akleh Lolos dari Jerat Hukum

Israel menemukan pelanggaran polisi tetapi tidak menjatuhkan hukuman pada pelaku.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 YERUSALEM — Polisi Israel telah menyelesaikan investigasi terkait serangan oleh petugasnya terhadap pelayat di pemakaman jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Akleh. Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, investigasi itu menemukan bahwa telah terjadi pelanggaran polisi namun tidak menjatuhkan hukuman kepada petugas yang bersangkutan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Divisi Operasi Polisi menyampaikan kesimpulannya kepada Komisaris Polisi Kobi Shabtai pada Rabu (15/6/2022) malam. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Penyelidikan itu seharusnya untuk mengklarifikasi serangkaian peristiwa serangan polisi terhadap para pelayat. Namun kepala kepolisian menolak untuk merilis temuan laporan tersebut ke publik.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


Abu Akleh tewas tertembak oleh pasukan Israel saat meliput serangan di Kota Jenin di Tepi Barat. Abu Akleh tertembak meski telah memakai rompi antipeluru dengan tulisan “Press”.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Ribuan orang Palestina menghadiri pemakamannya bulan lalu.  Beberapa polisi menyerbu ke arah pelayat dan membubarkan mereka dengan tongkat.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Israel Buka Perbatasan Kerem Shalom untuk Bantuan Kemanusiaan


Pasukan Israel menyita bendera Palestina dari pelayat dan menghancurkan jendela mobil jenazah yang membawa jasad Abu Akleh.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Bulan Sabit Merah Yerusalem mengatakan, 33 orang terluka dalam serangan itu dan enam dirawat di rumah sakit. Pihak berwenang Israel mengatakan, enam orang ditangkap setelah pelayat melemparkan batu dan botol kaca.

ADVERTISEMENTS


Uni Eropa terkejut dengan kekerasan di kompleks Rumah Sakit St Joseph. Uni Eropa mengatakan, polisi tidak perlu menggunakan kekuatan berlebihan selama prosesi pemakaman.

ADVERTISEMENTS


Saudara laki-laki Abu Akleh, Anton, sebelumnya membantah klaim Israel bahwa pelayat di pemakaman telah mengambil peti mati tanpa persetujuan keluarga. Anton mengatakan, alasan polisi sangat tidak logis dan tidak benar. Anton menolak kesimpulan penyelidikan polisi atas kerusuhan di pemakaman saudara perempuannya.


“Kami tidak peduli apa yang Israel katakan atau lakukan, semuanya jelas dari foto. Polisi adalah pelakunya. Mereka berusaha menutupi tindakan dan kesalahan mereka,” ujar Anton, dilansir Aljazirah, Kamis (16/6/2022).

Berita Lainnya:
Simpan 500 Jasad Rakyat Palestina, Israel Dinilai Menghina Martabat Manusia


Haaretz mengatakan, peti mati Abu Akleh pada awalnya dijadwalkan untuk dibawa dengan kendaraan melalui persetujuan polisi. Tetapi jenazah Abu Akleh justru dibawa oleh pengusung jenazah dengan berjalan kaki tanpa izin dari polisi. Sumber polisi mengatakan kepada Haaretz, mereka mendukung perilaku petugas di pemakaman.


“Jelas gambar yang muncul tidak menyenangkan dan bisa saja berbeda, tetapi secara keseluruhan polisi bertindak baik dalam insiden yang kompleks dan penuh kekerasan,” kata seorang perwira senior polisi.


Surat kabar Haaretz mengatakan bahwa, komandan yang mengawasi acara tersebut adalah seorang letnan kolonel. Namun peristiwa sensitif semacam itu biasanya memerlukan pengawasan dari seorang komandan senior.


Serangan terhadap pengusung peti jenazah Abu Akleh di pemakaman, disiarkan langsung ke seluruh dunia. Peristiwa ini menyebabkan kemarahan internasional.


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi