Jumat, 26/04/2024 - 13:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

KAI Mulai Alami Pemulihan Peningkatan Jumlah Penumpang

ADVERTISEMENTS

Total pendapatan KAI naik delapan persen seiring peningkatan penumpang dan barang

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mulai mengalami pemulihan peningkatan jumlah penumpang. Sejak 2020 hingga 2021, KAI mengalami tekanan yang cukup menangang untuk menghadapi pandemi karena turunnya penumpang yang signifikan. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Selama dua tahun ini angkutan penumpang mengalami tekanan namun 2022 sudah terlihat pemulihannya sejak April,” kata Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo dalam RDP dengan Komisi V DPR, Rabu (6/7/2022). 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Sementara itu, Didiek menuturkan untuk angkutan barang dalam tiga tahun tetakhir tidak mengalami dampak tekanan yang signifikan. Untuk itu, Didiek menuturkan angkutan barang menjadi penopang KAI sejak terdampak pandemi. 

ADVERTISEMENTS


Didiek menjelaskan angkutan penumpang KAI pada 2019 berhasil mengangkut 429 juta orang dalam waktu satu tahun. Lalu pada 2020 karena pandemi turun signifikan 56 persen KAI hanya mengangkut 186 juta penumpang karena adanya pembatasan mobilitas. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
InJourney Airports Layani 7,4 Juta Penumpang Selama Mudik 2024


Sementara pada 2021, jumlah penumpang KAI turun sekitar 70 persen dibanding 2020 atau hanya mengangkut 154 juta penumpang. “Ini karena pada 2020 efek pandemi pertengahan Maret ya, sementara pada 2021 sepanjang tahun adalah masa pandemi sehingga angkutan penumpang tertekan,” jelas Didiek. 


Untuk angkutan barang, KAI mencatat pada 2019 mengangkut 47 juta ton yang mayoritas batubara di Palembang dan Tanjungbarang. Lalu pada 2020 juga turun hanya mengangkut 45 juta ton. 


“Sementara pada 2021, angkutan barang KAI mengangkut 50 juta ton naik 11 persen dibanding 2020,” tutur Didiek. 

Berita Lainnya:
Mudahkan Impor, Hippindo Sambut Baik Rencana Revisi Permendag 36


Didiek menambahkan pendapatan KAI pada 2021 mencapai Rp 15,5 triliun. Pendapatan tersebut terdidi dari angkutan barang Rp 7,4 triliun, angkutan penumpang Rp 2,4 triliun, dan kompensasi penerintah mengenai PSO dan IMO sekitar Rp 4,9 triliun serta pendapatan lainnya sekitar 12 persen atau Rp 1,8 triliun dari angkutan pendukung dan non angkutan. 


“Jadi memang dari total pendapatan 2021 meningkat dari 2020 sekitar delapan persen,” ujar Didiek. 


Sementara itu pada 2020, Didiek mengatakan KAI rugi sebesar Rp 1,7 triliun karena angkutan penumpang turun signifikan. Lalu pada 2021, KAI berhasil menekan rugi menjadi Rp 359 miliar. 


“Sekarang ini, transportasi berbasis kereta api masih rendah. Kami harapkan pemerintah bisa mendorong peningkatan angkutan menggunakan kereta api,” ucap Didiek. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi