Kamis, 16/05/2024 - 20:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

CDC Beri Peringatan untuk Parechovirus, Apa Itu?

CDC imbau waspada parechovirus yang banyak terdeteksi di AS.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Orang tua dari bayi harus waspada terhadap gejala virus yang kini banyak terdeteksi di Amerika Serikat (AS). Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengeluarkan Health Alert Network Health Advisory untuk parechovirus. Peringatan ini muncul setelah satu kematian bayi dan laporan lain tentang virus di beberapa negara bagian sejak Mei 2022.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Human parechoviruses (PeVs) adalah patogen masa kanak-kanak yang umum dan menyebar melalui tetesan pernapasan atau rute fekal-oral. Menurut CDC, virus ini dapat menyebabkan gejala asimtomatik atau ringan atau penyakit parah, terutama pada bayi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Pada anak-anak dari 6 bulan sampai 5 tahun, gejala termasuk infeksi saluran pernapasan atas, demam, dan ruam. Sebagian besar anak-anak telah terinfeksi pada saat mereka mulai taman kanak-kanak. Namun, pada bayi kurang dari 3 bulan, penyakit parah dapat terjadi, termasuk penyakit seperti sepsis, kejang, dan meningitis atau meningoensefalitis, terutama pada bayi di bawah 1 bulan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Pemko Langsa Peringati Hari Otonomi Daerah ke XXVIII


Pada bulan Juni, seorang bayi Connecticut meninggal setelah tertular virus ketika ia berusia 8 hari. Ronan Delancy hanya hidup 34 hari

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Menurut ibunya Katherine, dia mengalami ruam dan dadanya merah. Dia tampak kurang aktif tiba-tiba dan kemudian berhenti menangis. Dia mengalami kejang.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Mereka memeriksanya untuk epilepsi dan gangguan kejang tertentu,” ujarnya seperti dilansir dari laman People, Senin (18/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Mereka juga mencari untuk melihat apakah dia mungkin mengalami cedera kepala. Sebelum dia meninggal, virus menyerang otaknya dan menciptakan kondisi yang disebut encephalomalacia. Hal ini menghancurkan materi putih di sebagian besar otaknya.

ADVERTISEMENTS


Karena gejala parechovirus mungkin mirip dengan virus lain, CDC mendorong dokter untuk sangat menyadarinya dan menguji virus pada bayi muda yang menunjukkan kemungkinan gejala. Tes dilakukan melalui darah, sekresi pernapasan, kotoran atau cairan serebrospinal.

ADVERTISEMENTS


“Karena saat ini tidak ada pengawasan sistematis untuk PeVs di Amerika Serikat, tidak jelas bagaimana jumlah kasus PeV yang dilaporkan pada tahun 2022 dibandingkan dengan musim sebelumnya,” ujar CDC.

Berita Lainnya:
Terbukti Sediakan Tempat Mesum, Pasutri di Aceh Barat Dihukum Cambuk 53 Kali


Pengujian laboratorium PeV telah menjadi lebih banyak tersedia dalam beberapa tahun terakhir, dan ada kemungkinan bahwa peningkatan pengujian telah menyebabkan jumlah diagnosis PeV yang lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi