Jumat, 26/04/2024 - 10:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Aktivis Wanita Palestina Dilarang Memasuki Masjid Al Aqsa

ADVERTISEMENTS

Aktivis wanita Palestina tersebut ditahan beberapa jam di kantor polisi Yerusalem.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 YERUSALEM — Seorang aktivis wanita Palestina dilarang memasuki Masjid Al Aqsa selama satu minggu dalam serangkaian larangan yang diperpanjang selama bertahun-tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Mereka mengatakan polisi Israel kemarin menahan Khadija Khweis (45 tahun), seorang ibu dari lima anak dari lingkungan al-Tur di Yerusalem Timur yang diduduki. Ia ditahan ketika berada di dekat salah satu gerbang menuju Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Alquran Bongkar Tingkah Laku Yahudi yang Enggan Berjihad Bersama Para Nabi


 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Setelah beberapa jam diinterogasi dan ditahan di kantor polisi Israel di Yerusalem, dia dibebaskan dengan syarat tidak memasuki kompleks Masjid Al Aqsa selama satu minggu yang dapat diperpanjang. Dilansir WAFA News Agency, Senin (18/7/2022), Khweis adalah salah satu dari beberapa wanita Palestina taat yang terus berjaga di Masjid Al Aqsa.


Dia telah dilarang selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun oleh polisi Israel memasuki masjid mereka untuk beribadah atau tujuan lain. Dia dilarang memasuki kompleks Al Aqsa pertama kali pada 2011.

Berita Lainnya:
125 Ribu Warga Palestina Hadiri Sholat Jumat di Al Aqsa Meski Dibatasi Israel


Larangan itu kadang berlangsung selama berhari-hari dan lainnya selama berbulan-bulan dengan total delapan tahun. Dia juga dilarang bepergian ke luar negeri dan dipisahkan dari suaminya yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di al-Tur dan pindah ke Tepi Barat karena suaminya tidak memiliki surat izin tinggal untuk Yerusalem Timur.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi