Rabu, 22/05/2024 - 08:19 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Kemenkeu: Penghapusan Tarif Pungutan Ekspor Sawit Baik untuk Petani

BKF yakin penghapusan tarif pungutan ekspor tingkatkan TBS sawit petani

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA– Kementerian Keuangan menyatakan penghapusan tarif pungutan ekspor kelapa sawit dan turunannya. Hal ini bertujuan untuk mendukung peningkatan harga tandan buah segar (TBS) pada level petani. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah menghapus tarif ekspor produk kelapa sawit mulai 15 Juli sampai 31 Agustus 2022, yang diputuskan melalui rapat Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).


“Ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor lebih cepat dan meningkatkan harga TBS level petani,” ujarnya, Senin (25/7/2022).

Berita Lainnya:
Insiden Mesin Pesawat Terbakar, Komnas Haji Desak Kemenhub Inspeksi Garuda


Menurutnya penurunan tarif ini merupakan langkah untuk mendorong percepatan ekspor terutama peningkatan harga TBS pada level petani sekaligus berkontribusi terhadap penurunan harga crude palm oil (CPO) global. Febrio menegaskan pemerintah terus berkomitmen mendorong kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh rakyat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Pemerintah turut mendukung hilirisasi produk kelapa sawit baik sektor industri dengan mendorong perkembangan industri oleokimia atau bahan kimia yang berasal dari lemak seperti kosmetik dan deterjen maupun melalui pembentukan pabrik-pabrik kelapa sawit berskala kecil.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
PT PP Selesaikan Pembangunan Proyek Pelabuhan Hilirisasi Nikel


Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) terutama program pengembangan sesuai praktik pertanian yang baik dalam rangka menunjang keberlanjutan usaha. Adapun upaya-upaya ini sejalan dengan komitmen untuk melanjutkan program mandatori biodiesel dan mendukung target bauran energi Indonesia sebesar 23 persen pada 2025.


“Program mandatori biodiesel yang saat ini mencapai B30 yang telah dijalankan mampu menciptakan instrumen pasar domestik sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pasar ekspor,” kata Febrio.

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi