Rabu, 01/05/2024 - 14:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Kemenkeu: Penghapusan Tarif Pungutan Ekspor Sawit Baik untuk Petani

ADVERTISEMENTS

BKF yakin penghapusan tarif pungutan ekspor tingkatkan TBS sawit petani

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA– Kementerian Keuangan menyatakan penghapusan tarif pungutan ekspor kelapa sawit dan turunannya. Hal ini bertujuan untuk mendukung peningkatan harga tandan buah segar (TBS) pada level petani. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan pemerintah menghapus tarif ekspor produk kelapa sawit mulai 15 Juli sampai 31 Agustus 2022, yang diputuskan melalui rapat Komite Pengarah Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Ini diharapkan dapat mendorong peningkatan ekspor lebih cepat dan meningkatkan harga TBS level petani,” ujarnya, Senin (25/7/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pj Gubernur DKI Jakarta Dukung Bank DKI Terus Bertumbuh Bersama Kota Jakarta


Menurutnya penurunan tarif ini merupakan langkah untuk mendorong percepatan ekspor terutama peningkatan harga TBS pada level petani sekaligus berkontribusi terhadap penurunan harga crude palm oil (CPO) global. Febrio menegaskan pemerintah terus berkomitmen mendorong kesejahteraan petani melalui peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh rakyat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Pemerintah turut mendukung hilirisasi produk kelapa sawit baik sektor industri dengan mendorong perkembangan industri oleokimia atau bahan kimia yang berasal dari lemak seperti kosmetik dan deterjen maupun melalui pembentukan pabrik-pabrik kelapa sawit berskala kecil.

Berita Lainnya:
Menkeu Sri Mulyani Minta Bea Cukai Perhatikan Kritikan Masyarakat


Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) terutama program pengembangan sesuai praktik pertanian yang baik dalam rangka menunjang keberlanjutan usaha. Adapun upaya-upaya ini sejalan dengan komitmen untuk melanjutkan program mandatori biodiesel dan mendukung target bauran energi Indonesia sebesar 23 persen pada 2025.


“Program mandatori biodiesel yang saat ini mencapai B30 yang telah dijalankan mampu menciptakan instrumen pasar domestik sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pasar ekspor,” kata Febrio.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi