Selasa, 21/05/2024 - 13:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Pengamat: Biaya Proyek KCJB Bengkak untuk Pembebasan Lahan

Rencana KCJB tidak melalui perkebunan, kawasan industri, tapi ternyata melewati.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 JAKARTA — Pengamat ekonomi Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Rizal Taufikurahman menilai pembebasan lahan yang tidak sesuai perencanaan awal membuat pembengkakan biaya pada proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Yang seharusnya perencanaan tidak melalui perkebunan, kawasan industri, tapi ternyata lewat perkebunan yang punya lahan, biaya pembebasan lahannya mahal,” kata Rizal.

Selain pembengkakan biaya akibat pembebasan lahan, menurut Rizal, pembengkakan lainnya diakibatkan bahan baku material hingga pembiayaan tenaga kerja yang tidak terestimasi di awal. “Dalam perencanaan awal hingga pembiayaan pada saat realisasi pembangunan banyak yang tidak sesuai estimasi, seperti bahan bangunan, baja, semen dan tenaga kerja,” kata Rizal.

Berita Lainnya:
Posisi di Khatulistiwa Bikin Kopi Indonesia Punya Kelebihan

Segala permasalahan tersebut, lanjut dia, bisa membuat pemerintah harus mengambil langkah pendanaan yang sesuai dengan kalkulasi, terutama bila Bank Pembangunan China tidak mau menanggung cost overrun. Ia juga memperkirakan adanya kemungkinan tambahan biaya yang harus keluar untuk pemeliharaan dan penggunaan kereta cepat ini ke depannya, yang berpotensi menimbulkan masalah pendanaan baru.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Wamendag Jamin Stok Aman Meski Harga Pangan Banyak Naik

“Persoalan maintanance, ini justru kembali lagi ke konsorsium, PT KAI atau BUMN, untuk menciptakan daya tambah pendapatan dari KCJB ini,” kata Rizal.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata ruang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Wahyu Utomo tetap optimistis KCJB bisa beroperasi pada 2023. Wahyu mengatakan pemerintah masih membahas besaran pembengkakan biaya pembangunan KCJB dan permintaan penanggungan kelebihan biaya tersebut sedang dihitung oleh Kementerian Keuangan.


 

ADVERTISEMENTS

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi