Senin, 17/06/2024 - 15:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Makna Kebahagiaan di Mata Sang Filsuf Muslim Al Farabi

Kebahagiaan menurut Al Farabi adalah saat diri seseorang bertemu Penciptanya

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA – Ada banyak tokoh besar Muslim yang tercatat dalam sejarah. Salah satunya adalah filsuf Muslim bernama Abu Nasr Al-Farabi atau dikenal Al-Farabi.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh


Banyak sejarawan menduga dia lahir di suatu tempat di Asia Tengah sekitar tahun 878 M dan kemungkinan berasal dari Persia. Dia juga dikenal sebagai Alfarabius oleh para sarjana Latin pada abad pertengahan.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah


Farabi merupakan sosok polimatik Muslim pada awal Keemasan Islam, yang dimulai pada akhir abad ke-9 dan berlangsung hingga sekitar pertengahan abad ke-13. Kala itu, banyak sarjana Muslim yang membuat kemajuan besar dalam bidang sains, filsafat, matematika, dan bidang lain.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda


Seperti intelektual Muslim lainnya pada masa itu, pengaruh Farabi tidak hanya terletak pada ide-ide orisinalnya tetapi juga karena dia membantu melestarikan keilmuan Yunani kuno yang tersedia bagi dunia Muslim setelah penaklukan Islam atas Syam pada abad ke-7. Secara khusus, Farabi dan rekan-rekannya membuat karya-karya filsuf Yunani lebih mudah diakses dengan penjelasan mereka.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh


Siapa itu Al Farabi?

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh
Berita Lainnya:
Saat Manusia Meninggalkan Tawaf dan Munculnya Al-Masih Si Pendusta


Al Farabi dibesarkan di Damaskus dan hidup selama pemerintahan Dinasti Abbasiyah. Karena dia tidak menulis otobiografi, sosoknya lebih banyak dikenal dari ide-idenya. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh


Banyak sejarawan menduga ayahnya adalah seorang perwira militer asal Persia dan dia mungkin lahir di tempat yang sekarang disebut Afghanistan. Sementara yang lain percaya dia lahir di Kazakhstan atau Uzbekistan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024


Farabi digambarkan sebagai karakter introvert yang menghabiskan sebagian besar waktunya belajar di ibu kota Abbasiyah, Baghdad. Beberapa sumber menyatakan dia dipengaruhi tradisi sufi Islam dan dia menghabiskan waktu di kota Bukhara yang sekarang disebut Uzbekistan.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK


Selama hidupnya, Farabi bekerja sebagai ahli hukum dan akademik. Dia banyak menghasilkan karya tentang logika, metafisika, etika, politik, musik, dan kedokteran, dan bidang lainnya.    

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Dilansir Middle East Eye, Kamis (11/8/2022), Farabi paling dikenal karena komentarnya tentang Aristoteles dan karya-karya Plato yang dia terbitkan dalam bukunya berjudul Philosophy of Plato and Aristotle

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard


Buku ini mencakup ringkasan dan interpretasi dari karya-karya mereka dan membahas topik-topik seperti asal usul filsafat modern.

Berita Lainnya:
Sebelum Ada Pesawat Terbang, Seperti Apa Perjalanan Haji?


Dalam bukunya The Attainment of Happiness, Farabi menulis bahwa titik akhir logika adalah mencapai kebahagiaan karena itulah tujuan hidup dan alasan utama keberadaan manusia. Oleh karena itu, segala sesuatu yang menghalangi seseorang untuk mencapai kebahagiaan adalah hal jahat.


Baca juga: Dulu Pembenci Adzan dan Alquran, Mualaf Andreanes Kini Berbalik Jadi Pembela Keduanya


Mengejar kebahagiaan terdiri dari empat kebajikan, termasuk teoritis (pengetahuan tentang apa yang benar dan baik), deliberatif (pengetahuan tentang bagaimana mencapai apa yang baik), moral (keinginan untuk kebaikan), dan tindakan praktis (perilaku) untuk mencapai apa yang baik.


Karya Farabi juga dipengaruhi teologi Islam dan dia membedakan antara kebahagiaan duniawi dan kebahagiaan akhirat yang diperjuangkan umat Islam. 


Ketika menggambarkan jiwa, Farabi menggabungkan agama dengan sains. Dia menganut gagasan Plato bahwa jiwa manusia memiliki tiga bagian utama, termasuk nafsu makan (keinginan kita), semangat (emosi kita), dan rasional (alasan kita) yang semuanya harus bekerja sama secara harmonis. 


 


Sumber: middleeasteye 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

قَالَ لَهُ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا الكهف [66] Listen
Moses said to him, "May I follow you on [the condition] that you teach me from what you have been taught of sound judgement?" Al-Kahf ( The Cave ) [66] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi