Kamis, 02/05/2024 - 20:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Penerjemah Salah Menafsirkan Pernyataannya, Zelenskyy Kesal

ADVERTISEMENTS

Zelenskyy lebih suka berbicara dalam bahasa Ukraina di depan umum.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 KIEV — Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, kesal dengan penerjemah yang salah menafsirkan pernyataannya ke dalam bahasa Inggris ketika konferensi pers penting, pada Kamis (18/8/2022). Zelenskyy lebih suka berbicara dalam bahasa Ukraina di depan umum.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Dalam pidato di hadapan Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Zelenskyy bergegas memotong penerjemah yang sedang menyampaikan tafsir pernyataannya. Tafsir yang disampaikan oleh penerjemah dirasa kurang tepat. Kemudian Zelenskyy beralih ke arah penerjemah sambil menyampaikan maksud dari pidatonya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Zelenskyy Curhat Ukraina Kekurangan Rudal Sistem Pertahanan Udara 
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Dan saya mengatakan tentang jendela kemungkinan. Saya mengatakan bahwa itu tidak dapat diselesaikan, karena kita melihat setiap hari senjata dan tembakan dari pihak Rusia,” ujar Zelenskyy dengan nada tajam ke arah penerjemah. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Dan saya mengatakan ‘Slava Ukraini’ (Kemuliaan bagi Ukraina),” ujar Zelenskyy menambahkan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Kemuliaan bagi Ukraina,” jawab penerjemah dengan cepat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


“Terima kasih banyak. Ini penting,” kata Zelenskyy dengan nada kesal.


Zelenskyy berserta Erdogan dan Guterres membahas cara untuk mengakhiri perang dan mengamankan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, yang telah diserang di garis depan.

Berita Lainnya:
Belanda Sediakan Rp3,4 Triliun untuk Dukung Pertahanan Udara Ukraina


Guterres mengatakan,  dia sangat prihatin dengan keadaan di pembangkit nuklir Zaporizhzhia. Dia menyerukan agar peralatan dan personel militer ditarik. Sementara Presiden Erdogan mengatakan, dirinya, Guterres dan Zelenskyy membahas upaya untuk menghidupkan kembali negosiasi damai dengan Rusia yang sebelumnya berlangsung di Istanbul pada Maret.


“Secara pribadi, saya mempertahankan keyakinan saya bahwa perang pada akhirnya akan berakhir di meja perundingan. Zelenskyy dan Guterres memiliki pendapat yang sama dalam hal ini,” kata Erdogan. 


sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi