Senin, 20/05/2024 - 00:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Kesabaran Nabi Muhammad yang tak Ada Habisnya

Salah satu kualitas luar biasa Nabi Muhammad adalah kesabarannya yang tak terbatas.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

JAKARTA — Seseorang yang mencintai merasa jauh lebih mudah untuk bersabar dan bertahan. Ini karena dia melihat segala sesuatu sebagai datang dari Tuhan. Salah satu kualitas luar biasa Nabi Muhammad SAW adalah kesabarannya yang tak terbatas.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan


 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS


Allah bersama Muhammad, sebagaimana Dia selalu bersama orang-orang yang sabar sebagaimana disebutkan dalam Alquran:

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah


 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Allah pasti bersama orang-orang yang sabar. (QS. Al-Baqarah:153)

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Kata Alquran yang digunakan untuk kesabaran adalah sabr, dan tidak ada padanan bahasa Inggris untuk itu. Kita dapat menyampaikan gagasan tentang sabr hanya dengan ungkapan-ungkapan seperti ketekunan terhadap penderitaan, kesabaran dengan penundaan, ketekunan terhadap kesulitan, ketabahan dalam menghadapi kemunduran, keberanian melawan permusuhan, pengendalian diri terhadap provokasi, kekuatan tekad melawan godaan, dan keseimbangan atau ketenangan. pikiran tentang keberuntungan dan kemalangan.

ADVERTISEMENTS


 

ADVERTISEMENTS


Penganiayaan Terhadap Nabi

Berita Lainnya:
Kumpulan Humor Ala Rasulullah


Dalam semua makna yang ditunjukkan oleh ungkapan di atas, Nabi Muhammad adalah model yang sempurna bagi para pengikutnya. Memang hidupnya menyajikan kepada kita contoh cemerlang dari seorang pria dengan daya tahan yang luar biasa.


Ayahnya meninggal sebelum kelahirannya; ibunya meninggal ketika dia baru berusia enam tahun; dan kakeknya yang mengambil perwaliannya juga segera meninggal. Kemudian pamannya Abu Thalib yang melindunginya.


Dan ketika Allah mengangkatnya sebagai Nabi terakhir-Nya, dia dihadapkan pada penganiayaan dan permusuhan paling brutal dari kaumnya sendiri. Namun pengalaman hidup yang keras ini tidak membuatnya menjadi sinis. Sebaliknya, mereka menyempurnakan imannya kepada Tuhan, membuatnya semakin berkomitmen pada misi yang diberikan Tuhan.

Berita Lainnya:
Amal Ibadah Ini Diganjar Pahala Seperti Ibadah Haji


Catatan kehidupan Nabi oleh orang-orang sezamannya memberikan kesaksian bahwa selama 13 tahun hidupnya di Makkah sebagai utusan Allah, ia menghadapi segala bentuk pelecehan, boikot, pengusiran, dan ancaman kekerasan fisik. Namun, Nabi tidak bergerak sedikit pun dari misinya. Dan sementara itu, dia lembut, perhatian, dan simpatik bahkan kepada musuh-musuhnya. Ketabahan dan keteguhan melawan godaan ini tidak biasa bagi orang Arab pada masa itu.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi