Senin, 06/05/2024 - 01:52 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

IDAI: Penyebab Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak Belum Selesai Diinvestigasi

ADVERTISEMENTS

Kemenkes masih mempelajari dan menelusuri kasus ginjal akut anak di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan dokter spesialis anak Kurniawan Satria Denta mengatakan, penyebab kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak belum bisa diketahui pasti. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih mempelajarinya dan masih menelusurinya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Dari Kemenkes masih belum selesai investigasi,” kata Ketua Umum IDAI Piprim Basarah Yanuarso saat dihubungi Kamis (13/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Terpisah, dokter Denta menilai penyebab pasti kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak-anak di Tanah Air masih perlu dilacak lebih lanjut. “Karena produk-produk yang dicurigai mengandung etilen glikol tidak dijual untuk pemakaian anak-anak di Indonesia,” ujarnya kepada Republika.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Ahli Gizi Ingatkan Kue Kering dan Sirup Lebaran Picu Kenaikan Berat Badan

Terkait kasus gangguan ginjal akut misterius di Indonesia mirip dengan kasus di Gambia, Afrika Barat, Denta mengaku negara tersebut sudah mengarah kesitu. “Namun, Indonesia tak mengalaminya,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril mengatakan, hingga kini belum diketahui secara pasti penyebab kasus gangguan ginjal akut misterius yang terjadi pada anak-anak. Namun, dugaan awal kasus ini dipicu oleh konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Dugaan tersebut berdasarkan hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang memiliki kasus serupa. Di Gambia, 69 anak meninggal karena kasus gagal ginjal karena mengonsumsi obat batuk produksi India yang mengandung senyawa kimia tersebut. Untuk memastikannya, saat ini Kemenkes sedang berkoordinasi dengan ahli dari organisasi kesehatan dunia PBB (WHO) yang melakukan investigasi kasus serupa di Gambia.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Benarkah Konsumsi Obat Sakit Kepala Jangka Panjang Timbulkan Risiko Anemia Aplastik?

  1. Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan sirup obat untuk anak yang terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol di Gambia, Afrika, tidak beredar di Indonesia. Perlu diketahui, sirup obat untuk anak yang disebutkan dalam informasi dari WHO, terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi