Selasa, 30/04/2024 - 00:17 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ahli Gizi Ingatkan Kue Kering dan Sirup Lebaran Picu Kenaikan Berat Badan

ADVERTISEMENTS

Pekerja menyelesaikan pembuatan kue kering di industri rumahan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

SURABAYA — Ahli gizi Universitas Airlangga (Unair) Lailatul Muniroh mengingatkan kue kering dan minuman berwarna atau sirup yang menjadi sajian wajib Lebaran Idul Fitri bisa memicu kenaikan berat badan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ia menjelaskan kue kering dan minuman berwarna memiliki kandungan gula yang tinggi. Hidangan dengan kandungan gula cenderung tinggi kalori.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Karena kandungan gulanya tinggi, maka kalorinya juga tinggi namun tidak mengenyangkan, sehingga orang akan makan lagi dan lagi. Kalau konsumsinya berlebihan akan menyebabkan kenaikan berat badan,” kata Lailatul, Selasa (9/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Besaran remisi idul fitri bervariasi.

BACA JUGA: Naskah Khutbah Idul Fitri 2024: Merayakan Kemenangan dengan Akhlak

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Lailatul menerangkan batas asupan gula yang aman bagi tubuh adalah empat sampai lima sendok makan per hari atau sekitar 50 gram. Ia pun berpesan kepada masyarakat untuk mengontrol asupan makanan yang dikonsumsi saat Lebaran. Ia juga mengingatkan akan ancaman penyakit degeneratif yang mengintai.

“Lebaran biasanya menjadi ajang balas dendam karena sudah sebulan berpuasa. Jadi banyak yang beranggapan bisa makan semuanya tanpa melakukan kontrol dengan baik,” ujarnya.

Lailatul mengingatkan kenaikan berat badan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kelebihan berat badan, bahkan obesitas. Jika seseorang telah mengalami obesitas, maka risiko mengalami masalah kesehatan semakin besar.

Berita Lainnya:
Sungkeman Ketika Lebaran, dari Mana Asalnya?

BACA JUGA: Naskah Khutbah Idul Fitri 2024: Membangun Peradaban Melalui Persatuan dan Solidaritas

“Kalau sudah sampai tahap obesitas, akan menjadi faktor risiko masalah kesehatan berupa penyakit degeneratif. Misalnya diabetes, hipertensi, penyakit kardiovaskular, dan lainnya,” ucapnya.

Lailatul menambahkan ada alternatif lain yang dapat menjadi pilihan pengganti gula, yakni dengan menggunakan buah-buahan. “Kalau menghidangkan minuman kita bisa menyediakan jus buah tanpa tambahan gula. Meskipun rasanya tidak begitu manis, tapi jadi lebih sehat,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi