Sabtu, 27/04/2024 - 00:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Aliran Modal Asing Keluar dari RI Mencapai Rp 640 Miliar

ADVERTISEMENTS

Karyawan berada di dekat papan pergerakan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (10/2/2023). Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan keempat Februari 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Bank Indonesia (BI) melaporkan terdapat aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik pada pekan keempat Februari 2023. Berdasarkan data periode 20-23 Februari 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik melakukan jual neto senilai Rp 640 miliar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
BI Gandeng Masjid Istiqlal Tumbuhkan Literasi Halal Lifestyle di Jakarta   

“Ini terdiri dari hengkangnya asing di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 860 miliar dan beli neto Rp 0,23 triliun di pasar saham,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (24/2/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Selama 2023, berdasarkan data setelmen hingga 23 Februari 2023, nonresiden beli neto Rp 43,88 triliun di pasar SBN. Selain itu, BI juga mencatat jual neto Rp 2,36 triliun di pasar saham.

ADVERTISEMENTS

Dengan keluarnya dana asing dari pasar keuangan dalam negeri, premi risiko investasi di Indonesia meningkat. BI mencatat, premi credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun yang naik ke 93,89 basis poin (bps) per 23 Februari 2023 dari 92,91 bps per 17 Februari 2023.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
BRIN Rakit Varietas Unggul Sorgum yang Kaya Nutrisi

Bank Indonesia memastikan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait. “Kami mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut,” ungkap Erwin.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi