Jumat, 26/04/2024 - 23:13 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Pemilu Thailand Jadi Peluang Besar Oposisi Rebut Kekuasaan

ADVERTISEMENTS

Dua calon Perdana Menteri dari Partai Pheu Thai, Paetongtarn Shinawatra (kanan) dan Srettha Thavisin (kiri) menyambut para pendukungnya selama kampanye pemilihan umum menjelang pemungutan suara di Bangkok, Thailand, Jumat (12/5/2023). Lebih dari 52 juta pemilih yang memenuhi syarat akan memberikan suara mereka surat suara dalam pemilihan umum 14 Mei.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BANGKOK — Pemungutan suara sedang berlangsung di Thailand pada Ahad (14/5/2023). Pemilihan umum kali ini diperkirakan akan memberikan keuntungan besar bagi kekuatan oposisi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sekitar 52 juta pemilih akan memberikan suara dengan kemungkinan besar mengalir kepada partai-partai oposisi. Jajak pendapat menunjukkan partai oposisi Pheu Thai dan Move Forward akan mendapatkan kursi terbanyak.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
DK PBB Didesak Tekan Israel Patuhi Gencatan Senjata

Tapi, meski partai oposisi kemungkinan mengumpulkan suara terbanyak, tidak ada jaminan keduanya akan memerintah Thailand.  Aturan parlemen telah dibuat oleh militer setelah kudeta tahun 2014 dan cenderung mendukungnya.

ADVERTISEMENTS

Beberapa analis berpendapat perebutan kekuasaan di Thailand lebih dari sekadar pertandingan dendam antara klan Shinawatra melalui partai Pheu Thai dengan United Thai Nation milik Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha. Tanda-tanda pergeseran generasi dan mendambakan pemerintahan yang lebih progresif memunculkan dukungan pada Move Forward.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Pemilu adalah ujian bagi akar konservatif dan masa depan kemajuan,” kata  mitra penasihat urusan pemerintah Maverick Consulting Group Ben Kiatkwankul.

Berita Lainnya:
Warganya Jadi Sasaran Teror, China Kirim Tim ke Pakistan

Partai baru itu dipimpin oleh alumni Harvard berusia 42 tahun Pita Limjaroenrat. Partai ini mengalami lonjakan dukungan pada momen-momen terakhir.

Partai tersebut mengandalkan suara dukungan dari kaum muda, termasuk 3,3 juta pemilih pemula yang memenuhi syarat. Agenda yang diusung oleh partai ini adalah rencana membongkar monopoli, melemahkan peran politik militer, dan mengubah undang-undang yang ketat terhadap penghinaan terhadap monarki.

“Masalahnya lebih besar daripada apakah orang suka atau tidak suka Thaksin atau Prayuth. Sekarang sistem lama menghadapi gelombang liberalis,” ujar Ben.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi