Jumat, 26/04/2024 - 09:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ucapan Alhamdulillah Ternyata Penting untuk Kesehatan, Ini Penjelasannya

ADVERTISEMENTS

Hubungan antara kesehatan mental dan fisik sama sekali tidak bisa diabaikan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Ada banyak contoh dalam Alquran dan Hadits tentang keutamaan sikap mental yang positif, ketekunan, dan optimisme dalam menghadapi kesulitan. Namun, kesabaran dan berpikir positif juga penting, karena keduanya adalah alat penyembuhan terhebat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Allah SWT berfirman, “Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS Al-Baqarah ayat 155)

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Seorang dokter di Naturopati yang juga Master Herbalist, Karima Burns, melalui tulisannya yang dimuat di laman About Islam, memberi penjelasan tentang pentingnya bersabar dan pengendalian pikiran. Dalam artikelnya, dia mengutip perkataan Bernard Jensen dalam bukunya berjudul The Science and Practice of Iridology.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Ini Sunnah Nabi di Bulan Syawal yang Pasti Disukai Kaum Jomblo

“Dokter di zaman baru akan menyadari penyembuhan pria yang paling penting bukanlah tubuh fisik, tetapi pikiran yang mengendalikannya.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Tak hanya Jensen, Ted M Morter juga menjelaskan tentang hal tersebut dalam bukunya berjudul Your Health Your Choice. Morter menyampaikan pikiran negatif adalah penghasil asam nomor satu dalam tubuh (tingkat keasaman tubuh yang tinggi merupakan penyebab utama penyakit). Tubuh bereaksi terhadap mental yang stres dan emosional negatif yang ditimbulkan oleh pikiran dengan cara yang sama saat bereaksi terhadap ancaman ‘nyata’ kerusakan fisik.

“Sejak Freud mempopulerkan gagasan psikoanalisis, orang sering berfokus secara eksklusif pada ranah mental untuk memecahkan masalah tertentu, dan lupa bahwa kita tidak dapat memisahkan ranah fisik dan mental. Pikiran ada di otak, dan otak adalah organ seperti semua organ lainnya. Otak makan dari kumpulan nutrisi yang sama dengan yang diberikan oleh organ tubuh lainnya dan rentan terhadap semua masalah yang sama,” ujar Burns.

Berita Lainnya:
Imam Al Ghazali Juga Sampaikan Prinsip Ekonomi dan Hakikat Kekayaan, Ini Penjelasannya

Pada akhirnya, otak adalah bagian dari tubuh seperti semua bagian lainnya dan sepenuhnya bergantung pada tubuh. Otak membutuhkan gula untuk mengembangkan energi, tidak seperti jaringan lain yang dapat mengembangkannya dari kalium dan lemak. Karena itu pula, otak adalah adalah organ pertama yang menderita gula darah rendah dan bereaksi paling parah.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi