Sabtu, 27/04/2024 - 07:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Yusuf Martak: Ada yang Cuman Bisa Matiin Mic Mau jadi Presiden, Loh Ini Negara Bapaknya Apa?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –Ketua GNPF Ulama, Yusuf Muhammad Martak berapi-api saat menjelaskan tentang kondisi negeri. Ia mengklaim bahwa negeri ini dikelola dengan tidak baik, sehingga membuat rakyat sengsara.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Yusuf Martak lantas mempertanyakan menteri zaman sekarang yang jarang tampil di publik untuk menjelaskan kondisi terkini negara dari berbagai sisi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Pernahkah menteri-menteri mempersentasikan di TV seperti di zaman pemerintahan terdahulu tentang kemanan, tentang ekonomi, tentang kondisi negeri? Tidak ada,” katanya saat konferensi pers di Jakarta Selatan pada Kamis (03/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurutnya, para pejabat sibuk meributkan jual beli atau transaksi politik. Misalnya menyebrang dari satu kubu ke kubu lain demi mendapat posisi menteri. Setelah itu ada menteri yang seumur jagung, baru mengelola departemen, tapi departemen itu malah rugi besar. 

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Jadi Tersangka di KPK, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Punya Kekayaan Rp 4,7 Miliar dan Utang Rp 3,37 Miliar

“Terus nanti ada presiden yang saya rasa cuman bisa dandan gak bisa kerja, bisa matiin mic, mau jadi presiden. Loh ini negara bapaknya apa gimana?,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia bahkan menyebut bahwa pengelolaan negara ini seperti menggunakan model premanisme. Ia mencontohkan ketika Habib Rizieq dan menantunya harus mendekam di penjara hanya karena mengatakan sedang dalam kondisi baik.

Berita Lainnya:
Kualitas Pemilu dan Demokrasi Indonesia Harus Ditingkatkan

‘Ini negara model apa? Pemerintah model apa? Orang menyatakan ‘baik saya’ dikenakan hukuman 4 tahun. Hingga kini HRS masih menjalani pembebasan bersyarat hingga 2024,” tegasnya. 

Menurutnya, penegakan hukum di Indonesia juga dirasa tisak adil. Pasalnya, ketika memproses orang yang bersebrangan sangat cepat, langsung ditersangkakan dan ditahan. Tapi tatkala perlakuan biadab yang dilakukan buzzer-buzzer sampai hari ini aparat tidak mampu memproses. 

“Laporan demi laporan diterima tapi diputar-putar. Negara ini, saat ini kalau dilihat presentasi pengelolaannya bukan kecerdasan pemerintah melalui  kabinetnya yang bekerja untuk kesejahteraan dan keselamatan negara tapi mengandalkan buzzer,” pungkasnya.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi