Sabtu, 27/04/2024 - 04:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Menlu Jerman: Kami Lihat Indikasi Besar Kejahatan Perang di Ukraina

ADVERTISEMENTS

Annalena Baerbock mengatakan, penting untuk mengamankan bukti-bukti.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 BERLIN — Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, negaranya melihat indikasi besar tentang terjadinya kejahatan perang di Ukraina. Menurut dia, sebelum lembaga berwenang memutuskan, bukti-bukti terkait hal tersebut harus diamankan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Kami memiliki indikasi besar kejahatan perang (di Ukraina). Pada akhirnya, pengadilan harus memutuskan, tapi bagi kami penting untuk mengamankan semua bukti,” kata Baerbock, Senin (11/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Dia mengungkapkan, Jerman akan mulai menghentikan total penggunaan bahan bakar fosil, dimulai dengan batu bara, kemudian minyak dan gas. Dia berharap hal itu dapat diimplementasikan bersama di Uni Eropa. “Kita perlu rencana bersama dan terkoordinasi untuk sepenuhnya menghapus bahan bakar fosil agar dapat menarik diri sebagai Uni Eropa,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Kemlu RI Segera Pulangkan Enam ABK WNI yang Tenggelam di Jepang


Pekan lalu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, negaranya dapat mengakhiri impor minyak dari Rusia tahun ini. “Kami secara aktif bekerja untuk menjadi independen dari impor minyak (Rusia) dan kami pikir kami akan bisa mencapainya selama tahun ini,” kata Scholz dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di London, Jumat (8/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Perusahaan Semikonduktor Raksasa Taipei Evakuasi Pabrik Selama Gempa


Pada Kamis (7/4/2022) pekan lalu, Uni Eropa menyetujui paket sanksi ekonomi baru untuk Rusia. Salah satu sanksi di dalamnya adalah larangan impor batu bara dari negara tersebut. Larangan bakal diterapkan mulai Agustus mendatang. Kendati demikian, Eropa masih terpecah perihal apakah produk gas dan minyak Rusia juga perlu diembargo.


Menurut lembaga kajian Bruegel, saat ini Eropa menghabiskan dana sekitar 450 juta dolar AS per hari untuk memperoleh minyak mentah dan produk olahan Rusia. Minyak dan produk minyak menghasilkan lebih dari sepertiga pendapatan ekspor Moskow tahun lalu. 

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi