Kamis, 02/05/2024 - 20:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

IRGC: Nyawa Semua Pemimpin AS tak Cukup untuk Balas Kematian Soleimani

ADVERTISEMENTS

Amerika Serikat membunuh Soleimani pada 2020 dalam serangan pesawat tak berawak

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

TEHERAN — Komandan senior Garda Revolusi Iran (IRGC) Mohammad Pakpour mengatakan, nyawa semua pemimpin Amerika tidak akan cukup untuk membalas pembunuhan komandan tertinggi Iran Qassem Soleimani dua tahun lalu. Amerika Serikat membunuh Soleimani pada 2020 dalam serangan pesawat tak berawak di bandara Baghdad, Irak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Soleimani adalah karakter yang hebat sehingga jika semua pemimpin Amerika terbunuh, ini masih tidak akan membalas pembunuhannya,” ujar Pakpour.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ketika itu, pemerintahan AS di bawah mantan Presiden Donald Trump, mengatakan Soleimani menjadi sasaran karena merencanakan serangan di masa depan terhadap kepentingan AS. Selain itu, Soleimani telah membantu mengoordinasikan serangan terhadap pasukan Amerika di Irak melalui proksi milisi.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Sebagai bagian dari negosiasi dengan Iran mengenai kesepakatan nuklir atau JCPOA, Amerika Serikat sedang mempertimbangkan permintaan Teheran untuk menghapus IRGC dari daftar hitam. Tetapi reaksi publik dan kritik dari Partai Republik dan Partai Demokrat sendiri telah menghentikan langkah tersebut. Kepala Staf Gabungan AS Mark Milley, tidak mendukung penghapusan IRGC dari daftar organisasi teroris asing.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Serangan Terhadap Petugas Keamanan Rusia Terus Terjadi di Kaukasus Utara

Sekitar lebih dari 500 warga Iran-Amerika mengirim surat kepada Presiden Joe Biden pada Selasa (12/4), dan mendesaknya untuk tidak menghapus IRGC dari daftar Organisasi Teroris Asing (FTO). Penghapusan tersebut dapat memupuskan harapan rakyat Iran untuk kebebasan dan martabat.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Menghapus IRGC dari daftar FTO akan menjadi pengabaian secara terang-terangan terhadap harapan, dan perjuangan rakyat Iran dalam perjuangan mereka untuk kebebasan dan martabat,” ujar Komite Ad Hoc Profesional untuk Kebijakan Iran, dalam surat mereka, dilansir Alarabiya.

“Ilmuwan, akademisi, dan profesional Iran-Amerika, sangat prihatin dengan penderitaan rakyat Iran di bawah pasukan IRGC yang brutal, kami dengan hormat meminta agar IRGC tetap berada di daftar FTO,” kata 502 warga Iran-Amerika dalam surat kepada Biden.

Berita Lainnya:
Israel Serang Iran, Sekjen PBB Kutuk Siklus Saling Balas

Dalam surat kepada Biden, disebutkan bahwa IRGC adalah instrumen Teheran untuk terorisme di luar negeri dan menindas orang-orang di jalan-jalan Iran. Seorang insinyur terkemuka dari Lattice Semiconductor Corporation, Shahin Toutounchi, mengatakan, menghapus IRGC dari daftar terorisme akan memudahkan kelompok tersebut untuk melakukan kekerasan secara lebih luas kepada rakyat Iran dan negara-negara lain di kawasan.

Toutounchi mengatakan, sebagian besar dari mereka yang menandatangani surat itu mengalami langsung kekejaman oleh IRGC. Termasuk kekejaman terhadap keluarga mereka.

“Tentu patut dicatat bahwa IRGC tidak menunjukkan sedikit pun indikasi upaya itikad baik dalam menghentikan perilaku buruk atau memajukan lembaga-lembaga demokrasi.  Sebaliknya, IRGC memainkan peran yang lebih besar dalam menciptakan unit teror angkatan laut proksi, menggunakan UAV untuk operasi teror, dan mendanai terorisme di seluruh dunia,” ujar surat itu.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi