Senin, 06/05/2024 - 05:14 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Teknologi Dorong Wakaf Lakukan Inovasi Berkelanjutan

ADVERTISEMENTS

Untuk memajukan wakaf, perlu ada akselerasi, usaha, dan tidak bisa bekerja sendiri.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

DEPOK — Wakaf merupakan suatu instrumen yang memiliki potensi luar biasa yang dalam realisasinya masih ditemukan kesenjangan antara potensi dan realisasi. Padahal, tren pengumpulan wakaf uang dalam 1 dekade terakhir menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan sebesar 235 persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Komisioner Badan Wakaf Indonesia  (BWI) Dr  Irfan Syauqi Beik dalam webinar  “Peran Inovasi Teknologi Dalam Pengembangan Wakaf” yang diselenggarakan oleh STEI SEBI Depok, Ahad (17/4) menyatakan, tren tersebut masih sangat jauh jika dibandingkan dengan potensinya. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


“Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah Inovasi Berkelanjutan yang didasarkan pada 3 hal yaitu, fundraising, sistem dan layanan, serta kebijakan yang disatukan dalam backbone teknologi,” kata Dr Irfan seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
PKB Ingin Terus Perkuat Kerja Sama dengan Gerindra


Dalam hal teknologi, Irfan menjelaskan, Badan Wakaf Indonesia (BWI) sudah mengembangkan platform collection berupa berkahwakaf.id yang pada tahun ini akan didrorong untuk menjadi aggregator channel untuk membangun sistem wakaf yang terintegrasi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Selain itu, inisiasi pembentukan e-reporting pun turut dilakukan untuk mendapatkan data yang valid dan kredibel serta e-accounting sebagai sarana transparansi dan akuntabilitas,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh


Sementara itu, dalam hal kebijakan, Dr Irfan  menyatakan bahwa pengembangannya sudah mencapai Indeks Wakaf Nasional. Di mana, dari sana dapat diketahui posisi pengelolaan per hari, apa saja kelemahannya, dan apa saja hal yang harus diperbaiki. “Hal ini kemudian menjadikan Indonesia sebagai satu-satunya negara di dunia yang memiliki alat ukur kinerja wakaf,” ungkapnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Kasus Polisi Diduga Bunuh Diri, Penyidik Temukan Senpi Jenis HS di Mobil Brigadir RAT


Irfan mengemukakan, sebagai negara dengan jumlah nadzir paling banyak di dunia yang didominasi oleh nadzir individu, menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi Indonesia untuk melakukan transformasi perubahan dari nadzir individu menjadi lembaga.


“Saya kira wakaf perlu terus kita bangkitkan dan literasi kita masih sangat rendah.  Perlu ada akselerasi, usaha, dan yang pasti kita tidak bisa bekerja sendiri. Saya optimis bahwa kita akan muncul sebagai pusat wakaf yang baru,” ucap Dr  Irfan Syauqi Beik.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi