Sabtu, 04/05/2024 - 10:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ada Rencana Kenaikan Harga Pertalite , Gas Elpiji dan Listrik, Pengamat: Pemerintah Tidak Sadar Bahaya di Depan Mata?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH -Pemerintah berencana untuk kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) RON 90 Pertalite, LPG 3 kg dan tarif listrik. Wacana ini dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR RI, Rabu 13 April yang lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Center of Law and Economic Studies (Celios), Bhima Yudhistira mengungkapkan wacana kenaikan harga ini sebaiknya ditutup-buku-kan saja karena kenaikan satu jenis saja energi yang diatur pemerintah seperti LPG 3kg, risiko terhadap daya beli 40 persen kelompok pengeluaran terbawah sangat besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Inflasi diperkirakan menembus 5 persen di 2022 apabila pemerintah bersikeras naikan harga pertalite dan LPG 3kg secara bersamaan,” ujar Bhima kepada VOI, dikutip Senin 18 April.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dengan demikian, mau tidak mau masyarakat kelas bawah akan tetap mengkonsumsi gas LPG subsidi karena kebutuhan utama sehingga akan berimbas pada naiknya angka kemiskinan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Menkeu Sri Mulyani Mendadak Rapat, Bahas Serangan Iran ke Israel?

“Dampak ke gejolak sosial juga harus diwaspadai, konflik horizontal antar masyarakat karena ketimpangan semakin lebar antara the haves dan the have-nots bisa picu krisis multidimensi,” imbuhnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Ia menambahkan, jika kenaikan harga terus persisten terjadi dan beruntun pada akhirnya masyarakat akan mengurangi konsumsi barang lain seperti menunda pembelian peralatan rumah tangga, barang elektronik, otomotif, pakaian jadi dan kebutuhan lain.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Efek terburuk adalah penutupan pelaku usaha UMKM sektor makanan minuman karena tidak kuat menanggung naiknya biaya produksi. Kalau UMKM gulung tikar, kita bisa perkirakan sendiri berapa banyak yang jadi pengangguran baru apalagi 97 persen serapan tenaga kerja ada di UMKM,” urai Bhima.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Lebih jauh ia menambahkan, efek lain dari naiknya LPG 3kg, adalah bisa menyebabkan panic buying karena masyarakat mengantisipasi kensikan harga dengan membeli dalam jumlah besar sebelum kebijakan kenaikan LPG dilakukan. Di sisi lain mekanisme penjualan LPG 3kg yang cenderung terbuka semakin meningkatkan risiko kelangkaan LPG.

Berita Lainnya:
Politisi PDIP Ihsan Yunus Diduga Ikut Proyek Pengadaan APD Covid-19

“Harusnya pemerintah bisa menahan selisih harga keekonomian LPG 3 kg melalui mekanisme subsidi silang hasil windfall penerimaan negara dari ekspor minerba dan perkebunan,” imbuhnya.

Berdasarkan simulasi kenaikan harga minyak mentah, diproyeksi pemerintah sedang mengalami lonjakan pendapatan pajak dan pnbp sekitar Rp100 triliun.

“Jika defisit kembali bengkak karena subsidi energi maka efisiensi belanja pemerintah dan penundaan mega proyek seperti IKN juga wajib dilakukan,” tambah Bhima.

Sebagai bayangan, IKN menurut Bappenas butuh setidaknya Rp468 T dan 53,3 persen akan diambil dari APBN hingga 2024.  Tidak ada jalan lain karena urgensi saat ini adalah stabilitas harga pangan dan energi bukan pemindahan gedung pemerintahan.

“Ini masalahnya pemerintah itu sadar atau tidak ya, bahwa jurang bahaya ekonomi didepan mata?” pungkas Bhima.

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi