Selasa, 21/05/2024 - 07:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Siap-siap! 3 Menteri Sudah Beri Sinyal Kenaikan Harga Pertalite

Wacana kenaikan harga BBM bersubsidi Pertalite semakin mendapat titik terang. Pemerintah sedikit demi sedikit memberikan sinyal, hingga akhirnya ada tiga menteri yang memperkuat wacana tersebut.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Rencana kenaikan harga Pertalite awalnya dibeberkan oleh Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Kemudian, pernyataannya diperkuat oleh Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri ESDM Arifin Tasrif.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut mengungkapkan sinyal kenaikan harga BBM jenis Pertalite hingga gas LPG 3 kg. Kata dia, pemerintah akan melakukan perhitungan dengan cermat dan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan secara bertahap.

“Overall (secara keseluruhan) akan terjadi (kenaikan) nanti Pertamax, Pertalite, kalau Premium belum. Juga gas yang 3 kg (akan naik). Jadi bertahap, 1 April, nanti Juli, bulan September, itu nanti bertahap akan dilakukan oleh pemerintah,” kata Menko Luhut Pandjaitan ditemui usai meninjau Depo LRT Jabodebek di Jatimulya, dikutip dari Antara, Jumat (1/4).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Berkat asumsi harga minyak dunia dalam APBN sudah sangat jauh dengan harga di pasar global, lanjut Luhut, akan menyebabkan harga BBM harus dinaikkan. Begitu pula dengan harga LPG 3 kg. Namun, penyesuaian harga akan dilakukan bertahap. Jatah subsidi untuk rakyat kecil juga dipastikan tidak akan dihilangkan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kamar Inap Bakal Berdasar Jenis Kelamin & Penyakit

“Semua akan naik, nggak ada yang nggak akan naik itu. Jadi hanya bertahap kita lakukan. Ada yang disubsidi, masih tetap yang untuk rakyat kecil, seperti misalnya LPG 3 kg dari 2007 tidak naik harganya kan tidak fair,” imbuh Menko Luhut Pandjaitan.

Airlangga Hartarto

ADVERTISEMENTS

Airlangga memperkuat sinyal kenaikan harga Pertalite. Ia mengakui bahwa pemerintah saat ini sudah melakukan kajian untuk menaikkan harga Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) tersebut.

ADVERTISEMENTS

“Saat sekarang (kenaikan harga Pertalite) masih kita kaji,” kata Airlangga usai Sidang Kabinet Paripurna tentang Antisipasi Situasi dan Perkembangan Ekonomi Dunia, Selasa (5/4).

Pemerintah akan mengumumkan keputusan soal harga Pertalite usai melakukan kajian. Namun Airlangga belum dapat memastikan kapan pemerintah akan mengumumkannya. “Setelah kita kaji, kita umumkan. Tapi sekarang belum,” ujar Airlangga.

Arifin Tasrif

Berita Lainnya:
Ikuti Gus dan Kiai, Muslimat di Rembang Dukung Sudaryono

Arifin membeberkan rencana penyesuaian harga Pertalite hingga Solar dalam waktu dekat, yang termasuk ke dalam strategi menghadapi dampak kenaikan harga minyak dunia.

“Sementara untuk jangka menengah dan panjang, salah satu strategi pemerintah yaitu peningkatan cadangan operasional, optimalisasi campuran bahan bakar nabati solar, dan penyesuaian harga Pertalite dan Solar,” ujar Arifin saat rapat dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/4).

Kemudian, Arifin pun kembali buka suara mengenai rencana kenaikan harga Pertalite. Dia menuturkan saat ini pemerintah tengah mempersiapkan kenaikan harga, walaupun tidak memberikan waktu spesifik.

“Nanti tunggu saja lah, kita masih mengevaluasi karena sekarang harga minyak mentah dunia tinggi di atas USD 100 (per barel),” ujarnya di SPBU Pertamina Km 62B Tol Jakarta-Cikampek, Jumat (22/4).

Dia menilai, kenaikan harga Pertalite akan dilakukan untuk mengurangi beban APBN yang harus menanggung kenaikan subsidi energi di tengah lonjakan harga komoditas.

“Kalau di atas USD 100 itu dampaknya sama anggaran kita APBN harus nambah Rp 300 triliun lebih,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi