Kamis, 02/05/2024 - 13:50 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Kasus Sakit Lever Misterius Anak, 1 Meninggal Dunia dan 17 Lainnya Transplantasi Hati

ADVERTISEMENTS

Hingga kini kasus lever misterius menjangkit di 11 negara.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi satu kematian anak akibat hepatitis akut yang misterius yang mewabah di 11 negara. Hingga Sabtu, tercatat ada 169 kasus hepatitis akut pada anak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Menurut WHO, wabah yang menyerang anak berusia 1 bulan hingga 16 tahun telah mengakibatkan satu kematian dan 17 tindakan transplantasi hati. WHO juga melaporkan bahwa banyak kasus melaporkan gejala gastrointestinal termasuk sakit perut, diare, muntah, peningkatan kadar enzim hati dan penyakit kuning sebelum gejala hepatitis akut. Namun, kebanyakan kasus tidak mengalami demam.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Festival Takbir Batal, Pawai Mobil Hias Kembali Meriahkan Malam Idul Fitri di Aceh
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Mayoritas kasus berada di Inggris (114), diikuti oleh Spanyol (13), Israel (12), Amerika Serikat (9) dan Denmark (9). Belanda, Irlandia, Italia, Norwegia, Perancis, Belgia, dan Rumania juga melaporkan masing-masing kurang dari 5 kasus.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


“Belum jelas apakah ini menunjukkan lonjakan kasus hepatitis, atau peningkatan kesadaran kasus hepatitis. Sementara adenovirus adalah hipotesis yang mungkin, tapi hingga kini penyelidikan sedang berlangsung,” kata WHO seperti dilansir dari People, Selasa (26/4/2022).

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


Investigasi wabah multi-negara sedang berlangsung dan setiap negara telah menerapkan pengujian dan pengawasannya dengan dukungan WHO. WHO juga menyelidiki lebih lanjut faktor-faktor lain seperti peningkatan kerentanan di antara anak-anak setelah tingkat sirkulasi adenovirus yang lebih rendah selama pandemi Covid-19, potensi munculnya adenovirus baru, serta koinfeksi SARS-CoV-2.

Berita Lainnya:
Hari Kedua Idul Fitri, 1.157 Kendaraan Pemudik Gunakan Tol Sibanceh


Terkait temuan ini, pejabat kesehatan menilai tidak perlu membatasi perjalanan untuk negara mana pun. Rutin mencuci tangan dan menjaga kebersihan secara teratur disarankan sebagai tindakan pencegahan.


Pekan lalu, Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) mengeluarkan peringatan nasional tentang peningkatan kasus hepatitis akut pada anak kecil. CDC mengimbau para dokter yang mungkin menghadapi pasien anak dengan hepatitis untuk mempertimbangkan pengujian adenovirus, dan melaporkan kasus tersebut kepada otoritas kesehatan masyarakat negara bagian dan CDC.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi