Kamis, 02/05/2024 - 20:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Jalan Cepat Bantu Perlambat Proses Penuaan

ADVERTISEMENTS

Penelitian temukan hubungan antara jalan cepat dan usia biologis.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Olahraga memang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Dari banyaknya jenis olahraga atau aktivitas fisik, ternyata juga diketahui bermanfaat bagi proses penuaan biologis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Para ilmuwan telah melaporkan kemungkinan hubungan antara jalan cepat dan usia biologis, yang diukur dengan panjang telomer leukosit (LTL). Hal itu adalah salah satu biomarker yang menurut para ilmuwan dapat digunakan untuk menilai tingkat penuaan tubuh manusia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


‘Umur biologis’ ini pada dasarnya mengartikan seberapa ausnya sel-sel tubuh. Rutinitas berjalan dengan kecepatan di atas amble bisa setara dengan 16 tahun lebih muda.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh


Untuk menjalankan aktivitas berjalan ini, seseorang tidak memerlukan pelatihan maupun peralatan khusus. Para peneliti juga menyarankan jalan cepat juga bisa dilakukan dalam rangka meningkatkan kesehatan, jika perlu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action


“Meskipun kami sebelumnya telah menunjukkan bahwa kecepatan berjalan adalah prediktor status kesehatan yang sangat kuat, kami belum dapat memastikan bahwa mengadopsi langkah berjalan cepat benar-benar menyebabkan kesehatan yang lebih baik,” kata Tom Yates, seorang ahli kinesiologi di University of Leicester. Inggris, seperti dikutip dari Science Alert, Rabu (27/4/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Terima Kunjungan Penasehat Politik Kedubes Inggris, Pj Gubernur Jamin Aceh Aman


Dalam penelitian ini, atudi menggunakan informasi yang terkandung dalam profil genetik orang untuk menunjukkan bahwa berjalan yang lebih cepat memang cenderung mengarah ke usia biologis yang lebih muda, diukur dengan telomer. Para peneliti memanfaatkan database Biobank Inggris dan mencatat 405.981 individu paruh baya. Dari hasil analisis genetik yang dilakukan, menunjukkan hubungan sebab akibat antara jalan cepat dan LTL, terlepas dari aktivitas fisik lainnya.


Intensitas gerakan saat berjalan diukur dengan self-reporting dan juga fitness tracking wearables yang dikenakan orang-orang yang terlibat dalam penelitian ini. Intensitas itu penting, karena jalan santai tampaknya tidak memiliki efek yang sama, walaupun jenis gerakan apa pun baik untuk kesehatan 


Kecepatan berjalan itu sendiri juga dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari kapasitas paru-paru dan kontrol motorik hingga kesehatan mental dan tingkat motivasi. Hal ini adalah sesuatu yang bisa dilihat oleh dokter sebagai indikator kesehatan secara keseluruhan.


“Ini menunjukkan langkah-langkah seperti kecepatan berjalan yang biasanya lebih lambat adalah cara sederhana untuk mengidentifikasi orang yang berisiko lebih besar terkena penyakit kronis atau penuaan yang tidak sehat, dan bahwa intensitas aktivitas mungkin memainkan peran penting dalam mengoptimalkan intervensi,” kata ilmuwan penelitian medis Paddy Dempsey dari the University of Leicester dan penulis utama studi tersebut.

Berita Lainnya:
Beri Semangat Pada Tim Nasional U-23, PMI Banda Aceh Gelar Nonton Bareng


Telomere menutup kromosom dalam tubuh manusia, yang berisi urutan berulang dari DNA non-coding yang melindungi kromosom dari kerusakan. Hal itu diibaratkan seperti ujung tali sepatu yang saling terkait agar tidak terurai.


Biomarker ini secara alami menyusut seiring bertambahnya usia, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa itu juga dapat dipersingkat lebih cepat akibat kurang tidur, karena tuntutan pekerjaan, atau setelah melewati tekanan dan ketegangan saat melahirkan. Jalan cepat sebelumnya telah dikaitkan dengan peningkatan rentang hidup hingga 20 tahun, dan harapan hidup yang lebih lama. Hal itu dapat dihasilkan dari berjalan kaki 10 menit sehari. 


“Penelitian sebelumnya tentang hubungan antara kecepatan berjalan, aktivitas fisik, dan panjang telomer dibatasi oleh temuan yang tidak konsisten dan kurangnya data berkualitas tinggi,” kata Dempsey.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi