Selasa, 30/04/2024 - 01:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Aspirin tidak Lagi Disarankan untuk Cegah Serangan Jantung

ADVERTISEMENTS

Selama bertahun-tahun aspirin direkomendasikan untuk sakit jantung.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Selama bertahun-tahun, dokter merekomendasikan orang berusia 50-an untuk mulai mengonsumsi aspirin setiap hari untuk mencegah serangan jantung dan stroke. Namun, kini para ahli kesehatan mengubah rekomendasi tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah


Perubahan pedoman didasarkan pada bukti baru yang terungkap dalam riset beberapa tahun terakhir. Ada kemungkinan bahaya mengonsumsi aspirin setiap hari, sehingga ada perbaikan dalam rekomendasi untuk publik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh


Panduan baru itu dibuat oleh Satuan Tugas Layanan Pencegahan Amerika Serikat (USPSTF). Profesional medis yang tergabung di kelompok tersebut adalah para dokter berpengaruh yang memandu praktik medis terbaik di AS.

ADVERTISEMENTS


Pedoman baru tidak lagi merekomendasikan konsumsi aspirin setiap hari untuk orang berusia 60 tahun ke atas. Orang berusia 40 hingga 59 tahun hanya boleh meminumnya jika berisiko tinggi mengidap penyakit kardiovaskular.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Jika orang dalam rentang usia 40 hingga 59 tahun hendak mengonsumsi aspirin untuk mencegah stroke dan serangan jantung, mereka diminta berkonsultasi dengan dokter. Para ahli juga menyampaikan bahwa konsumsi aspirin untuk pasien di atas usia 75 tahun hanya memberikan sedikit manfaat.

Berita Lainnya:
37 CPNS Kemenkumham Aceh Diberi Pengarahan Integritas


Wakil ketua gugus tugas, Michael Barry, menyampaikan alasan lain mengapa aspirin untuk pencegahan penyakit jantung dan stroke tidak lagi dianjurkan untuk pasien 60 tahun ke atas. “Karena kemungkinan pendarahan internal meningkat seiring bertambahnya usia, potensi bahaya penggunaan aspirin membatalkan manfaat pada kelompok usia ini,” ungkap profesor kedokteran di Rumah Sakit Umum Massachusetts tersebut.


Rekomendasi baru ditujukan untuk orang-orang yang belum mulai mengonsumsi aspirin setiap hari. Panel ahli tidak mengeluarkan panduan untuk orang yang sudah mengonsumsi aspirin setiap hari.


Hal itu disampaikan anggota satuan tugas, John Wong. Profesor kedokteran di Tufts Medical Center tersebut menganjurkan orang yang sudah mengonsumsi aspirin segera berkonsultasi dengan profesional kesehatan.


“Penting bagi mereka untuk memutuskan bersama dengan profesional kesehatan apakah memulai konsumsi aspirin tepat karena meminumnya setiap hari memang memiliki kemungkinan bahaya yang serius,” ujar Wong.


Ahli jantung di Klinik Cleveland, Steven Nissen, menyoroti bahwa bagi sebagian besar warga AS yang sebelumnya tidak mengidap penyakit jantung, aspirin tidak memberikan manfaat penuh. Dia berharap masyarakat memahami itu.

Berita Lainnya:
Si Jago Merah Lahap Ladang Dekat Pemukiman Warga di Lhokseumawe


“Kerugiannya kira-kira sama dengan manfaat apa pun. USPSTF berupaya menyampaikan ini yang juga diterima secara luas dari sudut pandang ilmiah,” tutur Nissen. dikutip dari laman ABC News, Senin (2/5/2022).


Pedoman baru tidak mengubah rekomendasi untuk orang yang pernah mengalami serangan jantung, stroke, atau masalah kardiovaskular utama lainnya. Konsumsi aspirin untuk melindungi mereka dari serangan lanjutan tetap kuat.


Dalam beberapa tahun terakhir, rekomendasi konsumsi aspirin harian untuk mencegah penyakit telah bergeser. Pada 2016, satuan tugas merekomendasikan orang-orang berusia 50-an yang berisiko mengidap penyakit jantung untuk meminum aspirin guna mencegah penyakit kardiovaskular dan kanker usus besar.


Rekomendasi terbaru berdasarkan penelitian tambahan menemukan bahwa manfaat itu mungkin tidak lebih besar daripada risikonya. Pakar menyimpulkan pencegahan kanker usus besar terbaik adalah skrining rutin yang dimulai pada usia 45 tahun.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi