Jumat, 26/04/2024 - 16:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Klaim Bunuh 310 Pejuang Nasionalis Ukraina dalam 24 Jam

ADVERTISEMENTS

Rusia klaim berhasil membunuh 310 pejuang Ukraina dan hancurkan 36 unit senjata

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MOSKOW – Rusia mengklaim berhasil membunuh 310 pejuang Ukraina dan menghancurkan 36 unit senjata serta peralatan militer dalam kurun 24 jam, Rabu (4/5/2022). Moskow belum menunjukkan tanda hendak mengendurkan agresinya ke negara tetangganya tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Penerbangan taktis dan militer operasional Angkatan Udara Rusia menghantam 77 area konsentrasi tenaga kerja serta peralatan militer (Angkatan Bersenjata Ukraina). Hingga 310 nasionalis dan 36 unit senjata serta peralatan militer lenyap,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Respons Serangan Iran, Qatar Evaluasi Perannya Sebagai Penengah Israel-Hamas

Dia mengungkapkan, pasukan rudal dan artileri Rusia turut menghantam baterai Ukraina dari beberapa sistem peluncuran roket BM-21. Sebanyak 83 area konsentrasi tenaga dan peralatan militer di posisi menembak.

ADVERTISEMENTS

“Sistem pertahanan udara Rusia menghancurkan enam kendaraan udara tak berawak Ukraina pada siang hari di daerah pemukiman Avdiivka, Severodonetsk, Vesela Hora di Luhansk serta di atas Pulau Zmeiny,” tutur Konashenkov.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pertempuran sengit juga terjadi di pabrik baja Azovstal di Mariupol. Pasukan Rusia telah mengepung kota pelabuhan tersebut selama lebih dari sebulan. Pada 21 April lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa pasukan Rusia sudah memenangkan pertempuran di Mariupol. Karena sudah mengontrol dan menguasai kota tersebut, Putin membatalkan operasi untuk menyerbu pabrik baja Azovstal.

Berita Lainnya:
Soal Veto, Rusia: AS Sudah Membuka Kedoknya, Tunjukkan Sikap Sebenarnya Terhadap Palestina

Pabrik baja Azovstal merupakan benteng terakhir pasukan Ukraina di Mariupol. Di pabrik tersebut turut terdapat warga sipil yang berlindung dari serangan Rusia. Pemboman yang kini digencarkan Rusia di Ukraina berlangsung saat Uni Eropa sedang mengkaji untuk memperluas sanksi ekonomi terhadap Moskow.

Perhimpunan Benua Biru sedang menimbang opsi untuk menyetop impor komoditas energi dari Rusia. Sejumlah negara anggota Uni Eropa menentang gagasan tersebut.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi