Sabtu, 04/05/2024 - 21:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

The Fed Naikkan Suku Bunga, Gejolak Pasar Keuangan Diperkirakan Minim

ADVERTISEMENTS

Pasar sudah mengantisipasi kenaikan suku bunga The Fed.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JAKARTA — Kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, Federal Reserve (the Fed), diperkirakan tidak akan terlalu berdampak terhadap pasar keuangan dalam negeri. Pasar disebut telah mengantisipasinya terlebih dahulu. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Investor relatif sudah melakukan priced in terkait arah kenaikan bunga the Fed sehingga gejolak di pasar keuangan Indonesia relatif minim,” kata Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, Kamis (5/5/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Bhima, investor saat ini lebih mencermati kenaikan imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) yang diperkirakan terus meningkat sejalan dengan naiknya suku bunga the Fed. Selisih antara yield US Treasury dengan SBN tenor 10 tahun juga terbilang masih jauh atau sebesar 4,05 persen. 

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Bos BI Beberkan 3 Kunci Keberhasilan Indonesia Kembangkan Sukuk

Bhima menilai, menanam uang di Indonesia masih cukup menarik bagi investor. Dorongan penerimaan devisa dari kenaikan harga komoditas juga membantu menahan gejolak kebijakan moneter the Fed.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Bhima melihat hal yang perlu menjadi kekhawatiran adalah naiknya bunga pinjaman di dalam negeri. Kenaikan suku bunga ini akan lebih dulu mengerek suku bunga Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kredit modal kerja juga rentan mengalami kenaikan bunga sehingga biaya dana atau cost of fund pelaku usaha akan semakin mahal. “Jika kredit melambat maka pemulihan ekonomi bisa terganggu,” kata Bhima. 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Ekonom dan peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, mengatakan, kenaikan suku bunga the Fed sudah diproyeksikan sejak awal terutama karena adanya konflik geopolitik yang mendorong inflasi lebih tinggi. 

Berita Lainnya:
Bank Indonesia Gelar Salam Fest 2024 Perkuat Ekonomi Syariah di Maluku

Kenaikan ini diproyeksikan akan mendorong larinya aliran modal dari negara-negara berkembang. Di Indonesia, potensi kenaikan inflasi cukup tinggi dibandingkan tahun lalu karena kelanjutan pemulihan ekonomi serta kenaikan tarif PPN, Pertamax serta rencana kenaikan tarif listrik dan Pertalite.

Dengan kombinasi kebijakan di atas, Yusuf melihat, Bank Indonesia (BI) selaku otoritas moneter akan ikut menaikkan suku bunga acuan. Apalagi jika melihat kondisi pemulihan ekonomi bisa berlanjut setidaknya sampai kuartal III tahun ini. 

“Pemerintah dan BI akan merespons dengan menaikkan suku bunga acuan setidaknya satu kali,” kata Yusuf.


 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi