Kamis, 09/05/2024 - 08:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ACEH

Dua Gejala Ini Jadi Tanda Infeksi Subtipe Baru Varian Omicron

ADVERTISEMENTS

Dua gejala jadi pertanda serius infeksi subtipe baru varian omicron.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Varian omicron dari virus penyebab Covid-19 (SARS-CoV-2) terus bermutasi dan ada dua subgaris keturunan baru yang dilaporkan melanda Inggris. Prof Tim Spector selaku kepala aplikasi ZOE Covid Study menyarankan untuk mewaspadai gejala subtipe yang dikenal dengan nama BA.4 dan BA.5 itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dalam video Youtube terbarunya, Spector menginformasikan ada 1.300 kasus BA.4 yang dilaporkan di Inggris dan satu kasus di Irlandia Utara. Sementara, BA.2 yang merupakan subvarian pertama omicron menyumbang sebagian besar kasus yang dilaporkan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Menurut Prof Spector, BA.4 dan BA.5 mungkin tidak termasuk subtipe varian yang menjadi perhatian langsung, tetapi para pakar terus mengawasi perkembangannya. Pasalnya, Afrika Selatan yang merupakan tempat omicron pertama kali ditemukan menunjukkan peningkatan kasus BA.4 dan BA.5 yang cukup cepat.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
IDI Bagikan Tips Jaga Kesehatan Selama Musim Pancaroba dan Mudik Lebaran

Profesor epidemiologi di King’s College London, Inggris, tersebut menjelaskan dua gejala yang bisa menjadi tanda seseorang terinfeksi BA.4 dan BA.5, yakni tinnitus (telinga berdenging) dan kehilangan fungsi indra penciuman. Kedua gejala tersebut harus dianggap sebagai penanda serius.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Ini menunjukkan bagian lain dari tubuh sedang terpengaruh, sesuatu yang internal, lebih dekat dengan otak,” ungkap Prof Spector, dikutip dari laman Express, Kamis (5/5/2022).

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
WHO: Vaksin Selamatkan 154 Juta Nyawa dalam 50 Tahun


Prof Spector dan timnya juga telah melakukan survei untuk menilai prevalensi tinnitus pada orang yang terinfeksi Covid-19. Sebanyak 19 persen atau satu dari lima orang diketahui memiliki masalah telinga karena Covid-19.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh


Dari 14.500 orang yang mengikuti survei, 5.000 orang dinyatakan positif Covid-19 dan mengalami kondisi telinga berdenging. Menurut para peserta, gejala datang dan pergi, bisa ringan hingga sedang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Prof Spector sendiri pernah mengalaminya saat terinfeksi Covid-19, tetapi kondisi itu menghilang dengan cepat. Dia menyoroti pula bahwa pasien yang sebelumnya sudah mengidap tinnitus menunjukkan kondisi tinnitus yang semakin parah setelah terinfeksi Covid-19.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi